Ternyata Bukan Allahumma Lakasumtu, Ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Kata UAH dan Ustaz Khalid Basalamah
- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official/Khalid Basalamah Official
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyebutkan, jika berpacu pada artinya, bahwa doa buka puasa yang sunnah dilakukan setelah minum, maka setelah meminum air putih bisa mengamalkan bacaannya.
"Meski setelah minum (bacanya) silakan. Biasanya yang setelah minum itu menerjemahkannya gini ‘telah hilang haus’ minum dulu baru bilang hausnya, itu kalau dibaca dengan terjemahan biasa," katanya.
Berdasarkan dalam kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279, ketepatan waktu membaca doa dari riwayat Abdullah bin 'Umar, begini redaksinya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
UAH secara gamblang menuturkan, doa yang sunnah lebih mengacu pada makna presenter, artinya seesuatu yang akan datang. Hal ini terletak pada bagian kalimat "idzar aftor".
"Liat hadisnya, karena Rasulullah SAW ‘idza aftor’ ini yang jarang dibaca ‘idza aftor’ apabila beliau berbuka. Di dalam rumus bahasa Arab kalau ada kata idza bersambung dengan past tense bentuknya maknanya present, akan," tandasnya.
Kesimpulan: Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah menyapakati, bacaan doa buka puasa sunnah Nabi SAW memiliki kalimat "Dzahaba azh-zhama'u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru in syaa Allah", bukan Allahumma Lakasumtu".
(hap)
Load more