Ternyata Bukan Allahumma Lakasumtu, Ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Kata UAH dan Ustaz Khalid Basalamah
- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official/Khalid Basalamah Official
tvOnenews.com - Doa buka puasa merupakan salah satu bagian sunnah yang ditekankan Rasulullah SAW saat membatalkan puasanya di bulan Ramadhan.
Doa buka puasa memberikan tanda bahwa ibadah puasanya telah ditutup. Seorang mukmin menunjukkan cara bersyukur atas kenikmatan yang dilimpahkan oleh Allah SWT.
Seseorang berbalas rasa syukurnya selepas menahan rasa lapar dan dahaga seharian melalui doa buka puasa. Hal ini memberikan tanda kebahagiaan baginya telah menunaikan ibadah wajibnya.
Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan, tidak sedikit orang mukmin mengetahui, sebenarnya bacaan doa buka puasa Ramadhan sangat bervariatif.
Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah menyoroti, doa buka puasa yang umum dan populer, terletak di bacaan "Allahumma Lakasumtu".
Menurut mereka, doa buka puasa Ramadhan yang dipakai bertahun-tahun, yakni Allahumma Lakasumtu bukan menjadi bacaan sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan Ustaz Khalid Basalamah menegaskan, bacaan doa buka puasa Ramadhan dari kebiasaan Rasulullah SAW, masih jarang dipakai umat Muslim.
Penjelasan Ustaz Adi Hidayat soal Doa Buka Puasa Sunnah Nabi
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
"Umumnya diterjemahkan dengan telah hilang haus itu, dan basah tenggorokan dan tetap sekarang pahala dari Allah, InsyaAllah jika Allah berkehendak seluruhnya," ujar UAH dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Ceramah Pendek, Minggu (2/3/2025).
Doa buka puasa berdasarkan sunnah Rasulullah SAW, kata UAH, menunjukkan ciri-ciri seorang mukmin akan merasakan kenikmatan. Maksud dari bacaannya mengandung arti "telah hilang dahaga".
UAH menuturkan, doa tersebut mengarahkan orang yang lelah berpuasa selepas menahan rasa lapar dan dahaga begitu dahsyat, maka ada ganjaran yang dilimpahkan oleh Allah SWT.
Ketika seseorang masih bisa menyantap makanan dan minuman yang enak, maka doa tersebut mengarahkan bentuk rasa syukur sebagai seorang hamba masih bisa merasakan rezeki dari Allah SWT.
Penjelasan Ustaz khalid Basalamah
- Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official
Dalam suatu ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah tampaknya senada dengan pendapat UAH. Bacaan doa buka puasa berdasarkan sunnah tidak mengarahkan kepada kalimat "Allahumma Lakasumtu".
Ustaz Khalid Basalamah menyebutkan, kalimat "Allahumma Lakasumtu" berasal dari salah satu hadis riwayat dari seorang sahabat Mu'adz bin Zuhrah.
Dikutip tvOnenews.com dari laman NU Online, bacaan doa buka puasa yang umum dari Mu'adz bin Zurah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Bacaan Latin: Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Ustaz Khalid Basalamah mengabarkan, bacaan doa sesuai sunnah diriwayatkan Abullah bin 'Umar RA berkalimat, "Dzahaba azh-zhama'u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru in syaa Allah".
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Bacaan Latin: Dzahaba azh-zhama'u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru in syaa Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan telah tetap pahala insya Allah."
Waktu Terbaik Membaca Doa Buka Puasa yang Sunnah
- iStockPhoto
UAH menambahkan, waktu pengamalannya juga berbeda, kebanyakan orang membaca doa sebelum makan dan minum, namun waktu bacaan sesuai sunnah berbeda.
"Dibaca sebelum buka atau sesudah buka? Sebetulnya mau sebelum buka atau sesudah buka itu baik-baik saja tidak masalah," terang UAH.
UAH menguraikan, ada dua pendapat ulama terkait waktu membaca doa berbuka dari kebiasaan Rasulullah SAW. Pertama, setelah puasa batal. Kedua, lebih mengarahkan sebelum membatalkan puasanya.
"Bismillah kita minum air baru baca silakan. Tapi kalau liat siap hadis, tanda-tanda dari kata-katanya nampaknya lebih menunjuk pada sebelum kita minum (baca doa berbuka) bukan setelah minum," jelasnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyebutkan, jika berpacu pada artinya, bahwa doa buka puasa yang sunnah dilakukan setelah minum, maka setelah meminum air putih bisa mengamalkan bacaannya.
"Meski setelah minum (bacanya) silakan. Biasanya yang setelah minum itu menerjemahkannya gini ‘telah hilang haus’ minum dulu baru bilang hausnya, itu kalau dibaca dengan terjemahan biasa," katanya.
Berdasarkan dalam kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279, ketepatan waktu membaca doa dari riwayat Abdullah bin 'Umar, begini redaksinya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
UAH secara gamblang menuturkan, doa yang sunnah lebih mengacu pada makna presenter, artinya seesuatu yang akan datang. Hal ini terletak pada bagian kalimat "idzar aftor".
"Liat hadisnya, karena Rasulullah SAW ‘idza aftor’ ini yang jarang dibaca ‘idza aftor’ apabila beliau berbuka. Di dalam rumus bahasa Arab kalau ada kata idza bersambung dengan past tense bentuknya maknanya present, akan," tandasnya.
Kesimpulan: Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah menyapakati, bacaan doa buka puasa sunnah Nabi SAW memiliki kalimat "Dzahaba azh-zhama'u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru in syaa Allah", bukan Allahumma Lakasumtu".
(hap)
Load more