Teks Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Marilah Gunakan Ramadhan Meraih Ampunan dan Keberkahan
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat beridentik sebagai nasihat yang disampaikan seorang khatib kepada para jemaah shalat Jumat.
Secara umumnya, teks khutbah Jumat juga meliputi ajakan, mengandung informasi, memberikan peringatan.
Selain beberapa hal tersebut, teks khutbah Jumat juga mengandung pujian yang ditujukan kepada Allah SWT, bahkan di dalamnya mengandung bacaan sholawat, doa, dan membaca ayat suci Al Quran.
Dalam kali ini, teks khutbah Jumat ini mengandung materi yang cukup singkat, namun isinya sangat bermakna untuk menjelaskan seputar bulan Ramadhan untuk pelaksanaan shalat Jumat, 21 Februari 2025.
Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi NU Online, Kamis (20/2/2025), berikut teks khutbah Jumat singkat dengan tema bertajuk "Marilah Gunakan Ramadhan Meraih Ampunan dan Keberkahan".
- iStockPhoto
Teks Khutbah Jumat Tema Marilah Gunakan Ramadhan Meraih Ampunan dan Keberkahan
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Ma'asyiral Muslimin rahimahumullah
Pertama-tama, marilah kita sejenak kembali mengingatkan betapa pentingnya kalimat syukur yang menyertai dalam kehidupan sehari-hari kita. Sudah seberapa jauh memperoleh kenikmatan dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT hingga detik ini.
Marilah dengan mengungkapkan kalimat syukur ini menjadi bentuk kita selalu mengingat Allah SWT yang Maha Pemberi rezeki, kenikmatan, anugerah, dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang masih istiqomah berada di jalan-Nya.
Tak lupa, kita jangan bosan menggetarkan sholawat serta salam kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, dan sahabatnya yang turut berperan seberapa beratnya memperjuangkan Islam untuk menghilangkan zaman Jahiliyah dulu.
Melalui ketakwaan dan keimanan, kita sebentar lagi akan menghadapi yang namanya bulan suci Ramadhan. Bulan ini mendapatkan keistimewaan, selalu menjadi harapan seluruh umat Muslim dunia.
Sidang shalat Jumat yang bertakwa kepada Allah SWT
Saat ini kita akan mengakhiri bulan Syaban, bulan di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Pada momen inilah menjadi persiapan untuk melatih diri memenuhi kerinduan terhadap ibadah puasa.
Rasulullah SAW berdoa untuk menanti-nantikan bulan Ramadhan, bahwa beliau sudah sangat rindu terhadap bulan yang satu ini. Amalan doa tersebut tercantum dalam Kitab Al Adzkar karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, begini redaksinya:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."
Khatib tetap mengingatkan walaupun bulan Ramadhan belum tiba, setidaknya kita berdoa dan mengharapkan akan dipertemukan di tahun depan, sebagaimana untuk momentum terus meningkatkan iman dan takwa.
Kaum muslimin rahimahumullah
Bulan Ramadhan beridentik dengan puasa. Artinya, ibadah ini telah berfungsi sebagai penekanan bahwa hukumnya adalah wajib.
Surat Al Baqarah Ayat 183 telah mengabadikan sebagai redaksi dalil Al Quran terkait perintah berpuasa, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah, 2:183)
Ketakwaan bergetar dalam tafsir ayat ini yang mengarahkan sebagai umat Muslim dapat meningkatkannya dengan sebaik mungkin melalui puasa di bulan Ramadhan.
Secara umum, bulan Ramadhan juga berfungsi sebagai cara memaksimalkan untuk memperoleh ampunan dan keberkahan dari segala penjuru atas izin Allah SWT.
Dua bagian tersebut patut menjadi pembahasan penting dalam khutbah Jumat sesi ini. Pertama, mengacu pada memohon ampunan segala dosa kepada Allah SWT.
Sidang Jumat yang dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT
Segala perbuatan dosa bisa menghilang melalui ibadah puasa. Jaminannya telah menjadi redaksi dalam Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Soal Ramadhan memberikan keberkahan tertuang dalam hadis riwayat Imam Ahmad yang redaksinya, Rasulullah SAW bersabda:
"Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan." (HR. Ahmad)
Para hadirin sekalian, kita minimal memegang dua hadis riwayat yang dipaparkan di atas. Tujuannya tidak memberikan hal yang buruk, melainkan dapat memaksimalkan seberapa jauhnya memfungsikan bulan Ramadhan dan beragam ibadah di waktu tersebut.
Marilah kita menjadikan Ramadhan sebagai motivasi terbesar dalam hidup, terutama meyakini adanya keberkahan yang dilimpahkan bertubi-tubi di setiap aktivitas kehidupan sehari-hari yang di akan masa datang.
Jemaah Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Demikianlah khatib mengulas sedikit seputar Ramadhan ajang ampunan dan keberkahan dalam sesi khutbah Jumat pertama ini, semoga kita bisa memanfaatkan dua bagian ini agar meraih keutamaannya.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more