Surabaya, tvOnenews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf berbicara hubungan PBNU dengan Muslimat NU. Komunikasi antara keduanya wajib memiliki keseimbangan satu sama lain untuk menguatkan organisasi tersebut.
"Perkembangan NU yang sudah memasuki abad kedua, banyak hal yang berubah, secara keseluruhan butuh penyesuaian termasuk hubungan NU dengan Muslimat NU," ungkap Gus Yahya.
Ia berspekulasi kondisi Muslimat NU memerlukan bangunan yang kokoh untuk menguatkan keseimbangan, walaupun dahulu organisasi tersebut menjadi underbow NU.
"Mungkin secara kebijakan umum masih secara struktural dalam lingkup kendali NU, tapi komunikasi antara dua lembaga organisasi perlu kita bangun secara lebih seimbang," tuturnya.
Ia menjamin keseimbangan ini akan menciptakan refleksi dalam struktur di seluruh warga Nadhliyin.
"Jadi tandem satu sama lain. Karena dalam realitas itu yang kita butuhkan satu sama lain. Tandem antara kiai dengan nyai-nya," bebernya.
Berdasarkan dari kaca mata sejarah, Gus Yahya menyebut Muslimat NU memiliki keunggulan sebagai entitas yang bisa mengakses ke berbagai basis komunitas dengan mudah.
"Dari dulu sampai sekarang Muslimat yang paling langsung berhubungan dengan masyarakat basis," katanya.
Dalam era yang penuh disrupsi ini, dengan teknologi, kata dia, harus diatasi dengan intensifikasi dan posisi Muslimat NU strategis dan fundamental dalam menjaga kesehatan psikologi sosial.
"Agar tidak kehilangan hubungan kemanusiaan ini karena hidup hanya bergantung pada algoritma digital," katanya.
Sementara, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa turut berbicara tentang kongres tersebut. Gelaran yang berfokus pada penguatan kemandirian Muslimat NU di berbagai sektor, terutama ekonomi dan pemberdayaan perempuan.
Khofifah mengemukakan tentang pentingnya Muslimat NU untuk tidak hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga sebagai penggerak utama pembangunan.
"Kongres ini diharapkan menghasilkan rumusan strategis untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam memajukan bangsa dan negara," jelasnya.
Sebagai bagian integral dari kongres, Muslimat NU Expo 2025 turut digelar dengan menampilkan puluhan tenant yang memamerkan produk-produk unggulan dari usaha-usaha anggota.
Ekspo ini bukan sekadar pameran, tetapi juga representasi nyata dari upaya penguatan kemandirian ekonomi yang menjadi salah satu fokus utama kongres.
Khofifah menjelaskan bahwa ekspo ini juga bertujuan menginspirasi anggota dengan memamerkan produk-produk inovatif dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.
Selain kemandirian ekonomi, kongres juga akan membahas isu-isu strategis lainnya, termasuk peran perempuan dalam menjaga tradisi keagamaan, kontribusi Muslimat NU dalam pembangunan nasional, dan strategi menghadapi tantangan global.
Hasil kongres tersebut membentuk pedoman untuk Muslimat NU. Hal ini cara mudah menjalankan program-programnya yang memiliki prospek penting.
Kemudian, hasil ini juga memperkuat peran organisasi sebagai kekuatan utama perempuan di Indonesia, dan berkontribusi signifikan dalam memajukan peradaban bangsa.
"Kongres ini menjadi bukti komitmen Muslimat NU untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman," tukasnya.
(ant/hap)
Load more