Seiring Perkembangan Zaman, Menag Nasaruddin Umar Harap Ulama Perdalam Ilmu yang Kekinian
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar menyoroti peran ulama saat ini harus tetap berpengaruh, melalui cara memperdalam berbagai ilmu yang sifatnya kekinian.
Nasaruddin Umar membandingkan ilmu kekinian dengan kondisi zaman dahulu, mempengaruhi peran ulama untuk tetap menyiarkan nilai-nilai agama.
"Kalau di masa lampau, tidak terlalu susah menjadi ulama. Karena apa kata Quran, apa kata hadis, apa kata ulama, pasti diikuti oleh followernya," ungkap Menag Nasaruddin Umar saat hadiri Sarasehan Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Kebutuhan keterampilan dan pengetahuan pada zaman sekarang, kata Menag RI itu, juga sangat ditekankan untuk diperdalam selain memperbanyak sumber keilmuan dan ilmu agama.
Ia menganjurkan hal ini tidak lain untuk para ulama itu sendiri, guna menjulang kemampuan dalam berbicara menggunakan bahasa versi modern. Nantinya penyampaian mereka sangat mudah dimengerti oleh generasi kekinian.
"Maka itu saya tadi menegaskan bahwa selain harus menguasai ilmu-ilmu sumber, para ulama kita juga harus menguasai ilmu-ilmu keterampilan, kekinian. Vocabulari (kosakata) harus beradaptasi dengan vocabulari modern," terangnya.
Ia menambahkan generasi sekarang wajib memperdalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya yang sesuai, dijembatani oleh peran ulama.
"Jangan hanya vocab-nya bahasa Arab, tapi vocab-nya bahasa modern juga harus paralel," katanya.
Ratusan ulama NU akan inisiasi melakukan Astacita yang digetarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Inisiasi itu berlangsung saat rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama dalam forum Sarasehan Ulama di Jakarta pada 4 Februari 2025.
Bedah Astacita ini dikemas dalam sebuah forum Sarasehan Ulama yang menghadirkan sejumlah pakar serta diikuti oleh ratusan pimpinan NU dengan tema "Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU".
(ant/hap)
Load more