Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim agar terhindar dari berbagai hal yang bisa mengecohkan atau terlena dengan dunia pada malam perayaan Tahun Baru 2025.
Khusus umat Muslim, Nasaruddin Umar mengatakan perayaan Tahun Baru 2025 yang bermanfaat lebih memperbanyak ibadah.
Nasaruddin Umar menyerukan agar terhindar dari hal yang bisa terjebak pada duniawi saat mengisi acara dalam kegiatan Malam Muhasabah Tahun Baru 2025 mengambil tema "Melintasi Waktu Menggapai Ridha Allah SWT" di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (31/12/2024) hingga Rabu (1/1/2025) dini hari.
"Siapa lagi yang menumpahkan hajat-hajatnya, kalau bukan orang yang lebih sujud di Masjid Istiqlal," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Sebagai Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Muslim khususnya di Masjid Istiqlal untuk melakukan 16 cara atau kiat-kiat mengecohkan dunia.
Pertama, ia menyebutkan agar mengawali pencarian dunia dengan ibadah dan mencari ridha dari Allah SWT.
"Kedua, umat Muslim harus mengingat pemilik dunia sesungguhnya adalah Allah, kita hanya pemilik semu," katanya.
Kemudian, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyampaikan poin ketiga membahas tentang aliran rezeki.
Bahwasanya rezeki, kata dia, merupakan keberkahan yang telah dilimpahkan atas kehendak dari Sang Pencipta.
"Pasti di situ ada titipan-Nya untuk orang lain," tuturnya.
"Lihatlah dunia ini dengan mata I'tibar, bukan dengan mata yang penuh hasrat," sambungnya saat menjelaskan poin keempat.
Cara kelima, ia mengingatkan agar senantiasa menghindari berbagai objek bersifat haram dan syubhat sebagai suatu keadaan yang masih belum pasti atau masih samar-samar.
"Hindari cara-cara yang zalim dan unsur penipuan," tegas dia.
Cara ketujuh, Nasaruddin Umar mengajak umat Muslim tidak melupakan berbagai amalan sebagai cara membersihkan rezeki, seperti sedekah, infak, amal jariyah, waqaf, dan hibah.
Cara kedelapan, ia menjelaskan setiap manusia akan berusaha memenuhi segala kebutuhannya selama hidup di dunia.
Namun, ia menegaskan bahwa pencarian dunia tidak melupakan terhadap akhirat sebagai tempat kehidupan sesungguhnya dialami oleh manusia.
"Mengadakan muhasabah diri sendiri di sela-sela pencarian dunianya," ujar dia sambil menerangkan poin kesembilan.
Cara kesepuluh, Menteri Agama RI itu menyebutkan setiap orang tidak boleh menanamkan sifat bakhil yang artinya pelit atau kikir.
Cara kesebelas, setiap manusia tidak boleh menanamkan sikap takabur sebagai tanda kesombongan diri yang harus dibuang jauh-jauh.
Menurutnya, sikap sombong ini rentan membuat seseorang akan melakukan tindakan tercela.
Lanjut, ia menjelaskan cara kedua belas bahwa manusia tidak boleh menimbun barang-barang. Pada dasarnya, itu semua merupakan titipan dari Sang Pencipta dan hanya bersifat sementara.
"Hindari keuntungan yang berlipat-lipat yang merugikan orang lain," katanya.
Perihal cara keempat belas, tidak boleh menanamkan kebohongan dan sangat dilarang memiliki sikap kemunafikan yang bisa merugikan diri sendiri.
Ia menyebutkan cara kelima belas bahwa unsur penipuan sangat merugikan semua orang.
"Senantiasa mengingat kematian," tandasnya.
(hap)
Load more