Memangnya Boleh Ganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab? Ternyata Kata Buya Yahya kalau itu Hukumnya...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
"Namun yang dilafalkan niat puasa qadha saja, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnahnya," tuturnya.
Pengasuh LPD Al Bahjah ini menyoroti ada pendapat terkait batasan bayar puasa Ramadhan tidak dianjurkan di Rajab.
Ia juga menyinggung soal puasa di bulan Rajab mengandung unsur bid'ah. Hal ini berdasarkan dari berbagai pendapat khususnya telah tercantum dalam beberapa hadis yang belum dibuktikan kebenarannya.
"Jangan sampai ada yang berkata puasa di bulan Rajab adalah bid'ah misalnya, tidak ada bid'ah puasa di bulan Rajab," jelas dia.
Maksudnya, kata Buya Yahya, Allah SWT dan Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di waktu tertentu, seperti Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Idul Fitri, dan hari Tasyrik.
Ia menegaskan bagi orang yang ingin membayar utang puasa Ramadhan dan puasa sunnah di bulan Sya'ban juga masih boleh.
Pendakwah kelahiran asal Blitar ini mengambil penjelasan dari sejumlah dalil dan hadis riwayat umum-khusus perihal puasa di Rajab.
"Artinya Allah menyanjung, memuliakan orang puasa, ini dalil umum tentang puasa," tegasnya.
Salah satu hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu mengulas seputar puasa, Rasulullah SAW bersabda:
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya: "Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi)." (HR. Bukhari & Muslim)
Apakah ada dalil dan hadis riwayat spesial mengenai puasa di bulan Rajab?
"Kemudian suatu ketika menemukan juga Nabi SAW tidak berpuasa di bulan Rajab sampai tidak satu hari pun dalam satu bulan, artinya Nabi SAW pernah puasa banyak di hari-hari bulan Rajab, namun kadang Nabi SAW juga tidak berpuasa di bulan Rajab," paparnya.
"Bukan meninggalkan disebut sunnah juga, jika tidak puasa tidak mendapatkan kesunnahan. Maka secara umum puasa bulan Rajab adalah sunnah," tandasnya.
Load more