Turunnya Perintah Shalat di Bulan Rajab, Manifestasi Produk Spirit Perjalanan Manusia Menuju Tuhan
- Istimewa
tvOnenews.com - Kalender hijriah 1446 H, sebentar lagi akan memasuki salah satu bulan dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam yang bernama Rajab.
Adapun empat bulan yang istimewa dalam Islam adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Dari empat bulan mulia itu, hanya Rajab yang terpisah, sementara tiga bulannya berurutan.
Kata Rajab diambil dari kata "tarjib" yang berarti "pengagungan".
Namun ada juga ulama yang mengatakan Rajab artinya "ashab" yang berarti mengalir/menuang".
Satu peristiwa penting di Bulan Rajab adalah Isra Miraj, perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ke tujuh.
Inilah manifestasi dari produk spirit perjalanan manusia menuju Tuhan, dimana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad Saw dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima gambaran tentang dunia alam semesta dan kemudian menerima wahyu perintah shalat lima waktu.
Oleh karenanya, selain merayakan peristiwa Isra Miraj, setiap Muslim disarankan untuk menjadikan bulan Rajab ini sebagai momentum titik awal untuk meningkatkan mutu ritual ibadahnya.
Terutama ibadah shalat, dimana turun perintahnya di bulan Rajab.
Hal ini karena shalat adalah amalan yang akan memberi kekuatan spirit bagi perubahan-perubahan perilaku setiap individu muslim.
Jika seorang Muslim shalatnya benar, insyaAllah akan menjadikan perilakunya baik.
Adapun ciri utama dibangunnya kekuatan spirit seorang Muslim adalah dengan terus menerus menempa untuk meningkatkan mutu ibadah ritual dengan membersihkan, mensucikan jasmani, rohani sebagai kendaraan ruhani menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.
Untuk menuju perjalanan kepada Tuhan dalam arti beribadah, seorang Muslim haruslah terlebih dahulu melakukan pembersihan.
Pensucian diri inilah yang digambarkan dalam peristiwa Isra Mi’raj.
Dikutip dari tulisan E. Roni A Nurkiman, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebelum Nabi Muhammad SAW diperjalankan ke sidratul muntaha, Rasulullah SAW dibersihkan dulu rohaninya, seluruh isi hatinya dan isi pikirannya.
Kemudian setelah dibersihkan, rohani Nabi Muhammad SAW diisi dengan ruh-ruh yang akan bisa menerima sebuah wahyu yang sangat besar yaitu perintah shalat lima waktu.
Load more