Turunnya Perintah Shalat di Bulan Rajab, Manifestasi Produk Spirit Perjalanan Manusia Menuju Tuhan
- Istimewa
Peristiwa Isra Mi’raj di bulan Rajab ini menggambarkan bagi setiap individu muslim yang ingin mensucikan diri, harus dengan menyiapkan diri di bulan Rajab.
Adapun menyiapkan diri yang dimaksud adalah dengan dibangunnya ibadah ritual shalat, puasa dan zikir.
Semua itu adalah kendaraan rohani yang harus dipersiapkan agar memiliki kekuatan yang sangat kuat, sangat cepat dan memiliki energi yang bisa mengantarkan rohani mencapai derajat fitrah.
Fitrah, bukanlah sesuatu yang tidak bisa dicapai.
Fitrah dapat dicapai dengan niat dan keyakinan yang kuat dalam melaksanakan ibadah ritual dengan penyucian diri yang terus menerus.
Maka dari itu, setiap Muslim haruslah mempersiapkan diri dari bulan rajab, bulan sya’ban, sebelum memasuki bulan ramadhan.
Maka sangatlah dianjurkan peristiwa rajab ini dihayati, direnungkan dan dijadikan pelajaran.
Sebaiknya di bulan rajab ini, setiap Muslim melakukan berbagai amalan, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi dan juga orang-orang shaleh yang ingin meraih keindahan fitrah.
Sesuatu yang luar biasa, bagaimana shalat, puasa, dzikir para nabi, para wali dan orang-orang shaleh ketika masuk di bulan rajab, sya’ban dan ramadhan.
Memasuki bulan rajab artinya memasuki aktivitas dunia sufi yakni aktivitas shalat, puasa dan dzikir.
Sejarah mencatat bagaimana tarekat-tarekat di dunia ini menjadi warisah khazanah spiritual dalam sejarah klasik Islam, bahwa shalat, puasa, zikir merupakan tiga aspek yang menjadi satu kekuatan peradaban tarekat di dunia Islam.
Masuknya, bulan rajab adalah momen masuknya aktivitas dunia tarekat untuk membangun shalat, puasa dan dzikir.
Tiga aspek inilah yang harus diingat bagaimana membangun peradaban Islam.
Bagaimana kehalusan dan keindahan shalat, puasa, dzikir sebagai kekuatan rohani yang mengendalikan jasmani.
Muhammad Ahmad Idris Al Ghazali, menapaki kehidupan spirit sampai menulis kitab ihya ulumuddin yang kemudian beliau mengklasifikasi puasa umum untuk orang yang awam, puasa khusus dan puasa khusus al-khusus adalah puasa istimewa.
Tidak ada yang bisa melaksanakannya kecuali di dunia sufi yang digambarkan dalam aktivitas kesehariannya, di malam hari, di siang hari pagi siang dan sore hari yang selalu terpaut dengan ibadah.
Load more