Jejak Digital Gus Miftah Diduga Beri Sindiran Menohok ke Cak Nun Sempat Geger, Pantas Disinggung Anaknya
- Kolase Tim tvOne/Andri Prasetiyo & Antara
Perihal polemik Miftah, Noe Letto memberikan pengakuan pernah melihat kasus yang sama dialami oleh Sunhaji saat duduk di bangku SMA.
Saat masih SMA, Noe sering melihat seorang penjual bakso mendapat hinaan dari kerabatnya persis dilakukan oleh Gus Miftah kepada penjual es teh.
"Ketika SMA saya ingat ada penjual bakso lewat, (ada orang tanya) 'pak baksonya masih ada?', (tukang bakso bilang) 'masih', (orang tadi balas) 'ya dijual a*u'. Wallahi ceritanya seperti itu," ucap Noe Letto.
Kebetulan, kata anak Cak Nun itu, penjual bakso yang diolok-olok oleh kerabatnya karena masih mempunyai hubungan tetangga.
Faktor hubungan tetangga ini membuat kerabatnya sering memberikan guyonan berbau sensitif kepada penjual bakso tersebut.
"Ternyata penjual bakso itu tetangganya. Jadi ngomong kayak gitu ada konteks dan ada latar belakangnya. Itu dalam rangka berangkulan," terang dia.
Meski begitu, guyonan kerabat Noe Letto masih mengandung candaan mengandung unsur kedekatan tetangga bukan menghina sampai melontarkan ucapan tidak pantas.
"Sama persis loh kejadiannya (dengan Gus Miftah), yang membedakan apa nih? Bedanya gak ada (kata) g*knya," tegas anak Cak Nun itu.
Menurutnya, guyonan seperti ini memang sering terjadi di Yogyakarta. Ini berhubungan masih adanya kedekatan satu sama lain.
Noe menambahkan bahwa candaan tersebut tidak sampai mengandung ucapan tidak pantas. Penjual bakso mendapat guyonan dari kerabatnya juga menilai hal wajar.
"Itu standar guyonan anak-anak Jogja, memang. Tapi pada yang dikenal, ada tingkat kedekatan tertentu kan untuk bisa melakukan sesuatu," tandasnya.
(hap)
Load more