Bukan Cuma Natal, Haram atau Tidak Ikut Perayaan Tahun Baru Masehi? Ternyata Kata Buya Yahya itu Kebiasaan...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Buya Yahya menguraikan hukum merayakan Tahun Baru Masehi dan Hari Raya Natal.
Dalam waktu dekat di akhir tahun, Buya Yahya memahami jarak perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi tidak terlampau jauh.
Namun, Buya Yahya mengingatkan ada beberapa hal termasuk hukum ikut merayakan sekaligus mengucap selamat Natal dan Tahun Baru Masehi.
Buya Yahya menerangkan ada kebiasaan yang terkandung di dalamnya saat ada umat Islam berantusias memeriahkan Natal dan Tahun Baru Masehi.
"Tahun Baru Masehi, bukan yang dipermasalahkan dzatnya bulan dan hari, akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru tersebut," ungkap Buya Yahya dalam suatu ceramah disadur dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (18/12/2024).
- Istockphoto
Tahun Baru Masehi menandakan kondisi di mana terjadi adanya pergantian tahun berdasarkan hitungan dengan kalender Masehi.
Pergantian tahun ini menunjukkan sistem tanggal yang dibentuk secara universal sebagaimana menjadi acuan untuk dunia.
Biasanya Tahun Baru Masehi jatuh setiap tanggal 1 Januari yang di aman seluruh manusia berbondong-bondong untuk merayakan kemeriahannya.
Perayaan Tahun Baru Masehi ini bermula dari bentuk penanggalan yang berangkat sejarah Romawi Kuno menggunakan sistem tersebut.
Selepas itu Gereja mengadopsi penanggalan ini sekaligus tanda mula perayaan tahun baru pada abad ke-6 Masehi.
Tahun Baru Masehi juga bentuk merayakan sekaligus memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Biasanya umat Kristiani akan melakukan upacara berbasis keagamaan dan bentuk lainnya.
Jarak waktu merayakan Tahun Baru Masehi dan hari kelahiran Yesus Kristus sangat dekat. Ini memunculkan adanya perayaan Hari Raya Natal bagi umat Kristiani.
Natal juga menunjukkan tanda penghormatan saat Yesus Kristus lahir di dunia. Rangkaian kegiatan ini menunjukkan adanya pengorbanan.
Saat ini, perayaan tahun baru telah menjadi tradisi dalam menandakan kebahagiaan dan kemeriahan dilakukan oleh seluruh umat manusia di dunia.
Namun, hukum merayakan Tahun Baru Masehi dalam agama Islam memunculkan berbagai spekulasi dan pendapat terkait kebolehannya.
Ada yang menyebutkan bahwa perayaan Tahun Baru Masehi sangat dilarang. Sebagian orang lainnya menegaskan tidak ada masalah meski harus ada catatan yang harus diperhatikan bersama.
Load more