tvOnenews.com - Pendakwah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengungkap satu jenis hewan menjadi tanda-tanda hari Akhir.
Gus Baha mengutarakan ciri-ciri hewan tanda hari Kiamat apabila telah muncul di Bumi.
"Hewan ini bisa berbicara layaknya manusia dan muncul ketika menjelang hari Kiamat nanti," ungkap Gus Baha dalam suatu ceramah dilansir dari kanal YouTube Dakwah Digital, Minggu (15/12/2024).
Hewan terpilih menjadi bagian salah satu makhluk hidup selain manusia dan tumbuhan yang diciptakan oleh Allah SWT.
Hewan merupakan umat Allah SWT yang juga selalu bertasbih kepada-Nya seraya kewajiban manusia untuk menyembah-Nya.
Namun, manusia mendapat anjuran senantiasa untuk menyayangi hewan sebagai bentuk sesama makhluk hidup.
Surat An Nur Ayat 41 menjadi dalil Al Quran bahwa hewan juga menyembah kepada-Nya, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An Nur, 24:41)
Anjuran manusia menyayangi kepada siapa pun termasuk hewan dijelaskan dalam Surat Al Ma'idah Ayat 2, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْاۘ وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya!197) Apabila kamu telah bertahalul (menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau). Janganlah sekali-kali kebencian(-mu) kepada suatu kaum, karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya." (QS. Al Ma'idah, 5:2)
Meski begitu, Gus Baha mengingatkan ada hewan telah dijelaskan dalam beberapa dalil Al Quran sebagai ciri-ciri hari Kiamat semakin dekat.
Murid kesayangannya Mbah Moen itu menjelaskan ciri-ciri hewan ini dijelaskan sejumlah Ayat Suci Al Quran, termasuk di antaranya Surat An Naml.
Dalam Surat An Naml Ayat 82 mengandung tafsir kemunculan hewan di hari Kiamat, Allah SWT berfirman:
وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ ࣖ
Artinya: "Apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami mengeluarkan makhluk bergerak dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia selama ini tidak yakin pada ayat-ayat Kami." (QS. An Naml, 27:82)
Hewan ini akan muncul apabila manusia benar-benar telah rusak dan menjauh dari Allah SWT.
Hewan tersebut juga menjadi bentuk ancaman setelah muncul akibat manusia selalu berbuat maksiat, pembangkangan, fasik, dan tidak pernah mengamalkan Al Quran.
Pendakwah asal Rembang ini mempertegas hewan tersebut berjenis seperti binatang melata yang disebut Dabbah.
Hewan melata ini akan muncul di waktu Dhuha dari dalam perut bumi. Gus Baha menyebutkan jenis hewan itu juga sangat fasih saat berbicara menggunakan bahasa.
Kehadiran dabbah juga bisa menjadi ciri-ciri kemudahan dalam membedakan orang beriman dan orang kafir.
Kebesaran Allah SWT, kata Gus Baha, juga ditunjukkan oleh hewan ini menjadi pembuktian hari Kiamat sangat dekat akibat manusia telah jauh dari keimanan.
"Hewan yang keluar itu akan memberikan tanda pada wajah manusia, yang menjadi pembeda antara orang beriman dan tidak," jelasnya.
Ia memahami manusia tidak akan bisa mempercayai hewan melata tanda Kiamat ini bisa berbicara layaknya seorang manusia.
"Namun sebenarnya, jika kita kaji lebih dalam lagi, kita juga tidak tau bagaimana cara hewan yang ada sekarang ini bisa berbicara seperti bahasa hewan," tuturnya.
"Tetapi sekarang ini, banyak juga yang tidak bisa kita jelaskan secara logika, namun kita tidak protes," lanjut dia menegaskan.
Namun demikian, Gus Baha mengingatkan ciri-ciri Dabbah dan benar-benar muncul harus dipercayai oleh orang mukmin telah menjadi firman Allah SWT dan sabda dari Rasulullah SAW.
"Kita umat Islam harus meyakini bahwa hal itu bisa saja terjadi dan merupakan pertanda kiamat," tandasnya.
(hap)
Load more