Ia menyampaikan harapan Prof. Nasaruddin bahwa pendidikan di Indonesia semakin berkualitas apabila GTK Madrasah bisa sejahterah.
"Kita sudah bersepakat dengan BPJS Ketenagakerjaan, kita mulai dengan 165.768 guru madrasah bukan ASN yang mendapat pelindungan Jamsostek," tuturnya.
Dalam 34 provinsi, ia telah merekap kurang lebih ada 165.768 guru madrasah non-ASN yang memenuhi kriterianya untuk mendapatkan perlindungan Jamsostek.
"Kemenag telah alokasikan anggaran Rp21,483 miliar untuk mengkaver BPJS Ketenagekerjaan para guru ini," kata dia.
Nantinya, mereka akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2025. Ini merupakan sistem yang dilakukan dari 1 Januari 2024 hingga Desember 2024 karena berlaku selama 12 bulan.
(ant/hap)
Load more