tvOnenews.com - Tahajud menjadi shalat sunnah malam memberikan tantangan bagi umat Muslim.
Biasanya banyak orang mengerjakan shalat tahajud di kondisi mereka sedang mengantuk berat, terutama bagi yang belum tidur.
Meski jadi tantangan berat, shalat tahajud mempunyai keutamaan yang tidak dianggap remeh.
Terutama bagi yang menyempatkan berbagai amalan sebelum atau sesudah shalat tahajud sebagai bekal atau pembantu mereka di akhirat kelak.
Ustaz Adi Hidayat mengungkap rahasia bagi umat Muslim mengerjakan dua amalan setelah shalat tahajud akan mendapat tempat mulia dari Allah SWT.
Ilustrasi melakukan amalan zikir setelah mengerjakan shalat tahajud. (Pixabay)
Seperti apa dua amalan tersebut menjadi versi Ustaz Adi Hidayat agar dilakukan setelah shalat tahajud? Mari simak penjelasannya di sini sebagai berikut.
tvOnenews.com melansir dari kanal YouTube Mentari Senja TV, Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah mengungkap amalan shalat tahajud.
Ustaz Adi Hidayat menyatakan shalat tahajud memberikan dampak dahsyat bagi yang mengamalkannya.
Terutama orang yang menyempatkan shalat tahajud di waktu sepertiga malam maka mereka akan mendapat tempat terpuji di sisi Allah SWT.
Dalil Al-Quran berasal dari penjelasan Surah Al-Isra ayat 79 terkait hamba-Nya mengerjakan shalat tahajud dijamin mendapat tempat terindah, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihii naafilatal lak, ‘asaa ay yab‘asaka rabbuka maqaamam mahmuudaa.
Artinya: "Pada sebagian malam kerjakanlah shalat tahajud sebagai (suatu ibadah sunnah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Kemudian, ia kerap kali menjelaskan perihal dua amalan ini dianjurkan dan diwajibkan untuk dilakukan seseorang yang ingin menambah pahalanya dari waktu tahajud.
Pria lulusan S2 di UIN Bandung itu memberikan rincian bahwa dua amalan ini dikerjakan saat seseorang baru menyelesaikan shalat tahajud.
Hal ini menunjukkan sebagai penyesuaian atau pengukur bagi mereka benar-benar niat mengerjakan ibadah sunnah malam paling dahsyat ini.
Pengukuran diri tersebut memiliki dampak agar mereka sebagai umat Muslim setelah shalat tahajud senantiasa merasakan, mengkhayati, khusyuk atau menyatukan pikirannya kepada Allah SWT.
Maka hamba-Nya langsung mendapat perintah agar selalu meminta hajat bentuk memohon ampunan kepada Allah SWT saat sudah khusyuk.
Maka dari itu, pendakwah asal Pandeglang tersebut menyatakan bahwa satu dari dua amalan ini mengucap "Astaghfirullahaladzim" sebagai bentuk kalimat istighfar.
Ia menyarankan bagi umat Muslim saat membaca istighfar harus benar-benar dirasakan hingga masuk dalam kondisi khusyuk.
"Orang itu membaca istighfar bukan hanya dari lisannya saja, tetapi juga dihadirkan dalam dirinya terhadap makna istighfar," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Misalnya bagi orang telah merasa bahwa dalam dirinya mempunyai banyak dosa dari kesalahan hidupnya di masa lalu atau sekarang.
Bagi yang membaca istighfar secara khusyuk dan sambil dirasakan maka menjadi suatu keuntungan untuk yang mengamalkannya.
"Dosa-dosanya dipahami dan juga diingat secara betul," imbuhnya.
Lantas, alasan apa membuat Ustaz Adi Hidayat memberikan saran istighfar sebagai amalan setelah shalat tahajud?
Pendakwah berusia 39 tahun itu menegaskan amalan istighfar sangat penting dan dibutuhkan ketika seseorang baru saja menyelesaikan tahajud.
Meski ia mengetahui dalam membaca istighfar secara rutin terasa sangat berat, terutama saat kondisi mengantuk yang dimana diamalkan pada pertengahan malam.
Ia memberikan rekomendasi amalan ini diambil dari penjelasan dalil Al-Quran melalui Surah Al-Muzzammil ayat 6 terkait anjuran baca istighfar setelah tahajud, Allah SWT berfirman:
اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ
Inna naasyi'atal-laili hiya asyaddu wat'aw wa aqwamu qiilaa.
Artinya: "Sesungguhnya bangun malam itu lebih kuat (mempengaruhi jiwanya) dan (bacaan istighfar kala itu) lebih baik ucapannya." (QS. Al-Muzammil, 73:6)
Ia mempercayai setelah seseorang mengamalkan istighfar maka hatinya merasa tenang dan tersentuh hingga menyatu pikirannya dengan Allah SWT.
Tatkala pendakwah itu berpendapat amalan istighfar dibaca pada waktu tahajud sebagai momen keheningan paling tepat karena dilakukan tengah malam.
"Kalimat-kalimat yang diucapkan di pertengahan malam di penghujungnya itu lebih menyentuh ke dalam hati," jelasnya.
Meski demikian, ia menyampaikan keutamaan amalan istighfar paling dahsyat dilantunkan saat mengerjakan tahajud mendekati waktu Subuh.
Amalan ini sudah menjadi keterangan termaktub dari Surah Az-Zariyat ayat 17-18 terkait orang yang rela menahan tidurnya senantiasa mengisi baca istighfar dan berdoa di waktu tahajud, Allah SWT berfirman:
كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ, وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Kaanuu qaliilam minal-laili maa yahja‘uun. Wa bil-ashaari hum yastagfiruun.
Artinya: "Kalian waktu tidurnya sedikit sekali pada malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). (QS.Az-Zariyat, 51:17-18)
Kemudian, ia melanjutkan bentuk amalan kedua berupa membaca dan menghafal lafalan ayat-ayat surat yang sudah tercantum dalam Al-Quran.
Ustaz Adi Hidayat pun menyarankan agar seseorang bisa membaca surat-surat pendek atau Makiyah jika tidak sanggup mengamalkan bacaan yang panjang.
Ia memiliki tujuan sebagai sesama Muslim senantiasa menyeru dan mencoba lebih dekat kepada Allah SWT melalui penghafalan ayat suci Al-Quran.
Penghafalan berbagai ayat suci Al-Quran pasalnya mempunyai makna kandungannya masing-masing.
Ia menegaskan amalan menghafal ayat suci Al-Quran dapat meraih keutamaan dahsyat dan harus diamalkan setiap setelah mengerjakan sunnah tahajud.
Jika berat, ia meyakini dengan cara konsisten dan selalu punya niat tidak memutus hafalan ayat Quran dijamin masuk golongan orang beriman.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more