Apakah Benar Batu Nisan di Makam Sudah Ada di Zaman Rasulullah? Habib Novel Alaydrus Jelaskan Ini, Ternyata...
- Kolase Tangkapan layar YouTube Habib Novel Alaydrus dan Freepik/mdjaff
tvOnenews.com - Zaman sekarang setiap makam sudah memakai batu nisan ala modern.
Tujuan adanya batu nisan di makam sebagai bentuk tanda adanya kuburan di atas tanah itu.
Terlepas dari itu ada yang sebut tempat makam diharuskan pakai batu nisan, katanya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW.
Lantas, pertanyaannya apakah benar batu nisan harus terpasang di tempat makam sudah ada di zaman Rasulullah?
Pada akhirnya pembahasan ini dijelaskan Habib Novel Alaydrus untuk menjawab asal-usul batu nisan di tempat makam.
Bagi yang ingin tahu kenapa batu nisan terpasang di tempat makam dari penjelasan Habib Novel Alaydrus simak di sini.
Agar tak ada kesalahan penafsiran, sebaiknya harus mencari beberapa referensi supaya dapat membandingkan kebenaran tentang hal ini.
Dilansir dari kanal YouTube Madani Belajar Islam, Habib Novel Alaydrus ketika itu sedang mengisi ceramah.
Pembahasannya kisah Rasulullah berada di suatu tempat pemakaman hingga menjelaskan hukum tabur bunga dan baca Al Quran di makam.
Saat itu Rasulullah sedang melewati sebuah kebun, dimana di sana melihat kedapatan adanya sejumlah makam.
Dari situlah Rasulullah memberikan bebatuan untuk tempat makam di kebun tersebut.
Karena ketika itu masih polos dan tidak menemukan ciri-ciri pemakaman, Rasulullah pun berinisiatif meletakkan batu di atas makam.
"Ada kuburan gak ada namanya, kuburan ada nama tuh zaman sekarang, Zaman nabi kuburan patok cuman batu, batu ditaro," ujar Habib Novel.
Hal ini juga sebagaimana dianjurkan Rasulullah, batu berfungsi untuk sebagai tanda pengenal bagi orang yang berziarah.
"Rasul pun mengajarkan berikan batu di makam agar bisa dikenal, sehingga mau ziarah mudah," ucapnya.
Meski pada akhirnya apa yang dimaksudkan Rasulullah, kalau batu di makam dijadikan tanda alamat.
Bukan berarti hanya sekadar pakai batu saja, dijadikan sebagai bentuk batu nisan zaman dahulu.
"Padahal maksudnya Rasul bukan batu, tapi tanda alamat. Anehnya kuburan maunya pokoknya batu," katanya.
Itu juga sebagai tanda agar di atas tanah itu ada makam yang tidak boleh dilangkahi orang saat melintas di sana.
Load more