NIkah di Bulan Syawal? Simak Dulu Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah Berikut Ini
- pexels
Jakarta, tvOnenews.com - Pada bulan syawal banyak yang memutuskan untuk menikah.
Hal ini karena dikatakan bahwa bulan syawal adalah bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan.
Lalu apakah benar jika menikah di bulan syawal akan mendatangkan berkah?
Sebagai informasi, syawal merupakan bulan setelah bulan suci Ramadhan.
Bulan syawal biasanya dikaitkan dengan persoalan pernikahan.
Ada pendapat yang menganggap menikah di bulan Syawal akan mendatangkan kesialan.
Namun ada juga ada yang percaya syawal sangat bagus untuk menikah agar mendapatkan keberkahan.
Lantas mana yang tepat?
Berikut penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan mengenai kapan sebaiknya menikah.
"Tidak ada ketentuan dari Nabi alaihi wasallam tentang waktu yang dikhususkan untuk menikah sepanjang tahun adalah waktu yang baik," jelas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah kemudian menerangkan bahwa dulu memang bulan Syawal pernah dianggap sebagai waktu yang dihindari untuk menikah.
Hal ini karena dianggap bulan Syawal akan mendatangkan sial.
"Dulu orang-orang berpandangan menikah di bulan Syawal itu sial maka Aisyah Radhiallahu ta'ala anha ingin menjelaskan kepada mereka bahwa pandangan itu bertentangan dengan realita dimana Aisyah Radhiallahu ta'ala anha menikah sama Nabi shalallahu alaihi wasallam di bulan Syawal dan masuk di bulan Syawal," ujar Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Dan Beliau istri yang paling bahagia, atau istri yang paling beruntung dengan Nabi Muhammad shalallahu alaihissallam," lanjutnya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah kemudian mengungkapkan bahwa sebenarnya waktu terbaik untuk pernikahan adalah sesegera mungkin agar terhindar dari dosa zina.
"Maka, kalau bicara bulan apa, tanggal apa, hari apa, sesegera mungkin," kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Walau begitu, memang terkadang di beberapa tempat ada waktu tertentu yang dianggap kurang tepat.
Tentu ini bukan berkaitan dengan sial atau keberkahan tapi berhubungan dengan kondisi masyarakat sekitar.
Misalnya, jika diadakan di awal tahun biasanya musim hujan sehingga sulit untuk mengadakan pernikahan.
Atau di suatu daerah jika pertengahan tahun waktunya panen sehingga apabila ingin mengadakan hajatan bisa mudah mendapatkan sumber makanannya.
Load more