Ustaz Khalid menjelaskan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah memperbanyak puasa di bulan Syaban. "Jadi sebelum Ramadhan tidak ada ibadah khusus kecuali Nabi SAW perbanyak puasa di bulan Syaban, itu saja," katanya.
Sang pendakwah menjelaskan bahwa sebenarnya tradisi maaf-maafan dan bersalaman saat Hari Raya Idul Fitri belum ada saat zaman Rasulullah SAW. Ustaz Khalid menyebutkan bahwa yang ada pada zaman Rasulullah SAW saat itu adalah mengucapkan kalimat doa.
"Yang ada adalah para sahabat saling mengucapkan Taqabalallahu Minna Wa Minkum, artinya semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian," jelasnya.
Namun, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan ia tidak menyalahkan atau mencap bahwa tradisi maaf-maafan saat Idul Fitri bukan sesuatu yang salah hingga berdosa.
"Tentu saja orang-orang yang melakukan ini (maaf-maafan saat Idul Fitri) adalah perbuatan yang tidak disalahkan, kita tidak pernah dan tidak boleh menyalahkan," ujar Ustaz Khalid.
Oleh sebab itu, Ustaz Khalid mempersilahkan jika ada yang melakukan tradisi saling meminta maaf di hari raya Idul Fitri. Itulah penjelasan Ustaz Khalid Basalamah mengenai tradisi ziarah kubur dan maaf-maafan di hari raya Idul Fitri. (far/adk)
Load more