Rajin Beribadah tapi Tak Punya Guru Spiritual dan Tidak Pernah Datang ke Majelis Taklim, Boleh atau Tidak? Buya Yahya Beri Jawaban, Ternyata...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Dan belajar harus ada guru atau pembimbing, sebab belajar tanpa guru maka setan yang akan menjadi gurunya.
"Yang kedua, belajar hendaknya dengan guru. Kalau belajar tanpa guru, setan yang menjadi gurunya," kata Buya Yahya.
Buya Yahya menyebut husnudzonnya seorang murid bisa menjadi cahaya bagi gurunya. Dan berhadapan langsung dengan guru (belajar) merupakan hal yang diridhoi Allah SWT. Malaikat juga akan mendoakan orang-orang yang berada di majelis ilmu.
Ilmu sebaiknya diambil dari tangan seorang guru-guru yang sampai tersambung ke Nabi Muhammad SAW.
Adapun, belajar menggunakan media-media digital diperbolehkan, tapi tergantung pada kondisi masing-masing orang. Misal orang sakit, jarak jauh, dan kondisi-kondisi lainnya yang tidak memungkinkan untuk datang langsung ke majelis ilmu.
Sebab, informasi yang tersebar di media saat ini berasal dari berbagai macam sumber dan belum tentu kebenarannya. Maka sebaiknya untuk datang langsung ke majelis ilmu dan dibimbing oleh seorang guru mulia.
Belajar menggunakan media pun sebaiknya harus mengetahui siapa orang yang memberi ilmu. Misal, cari web-web berbahasa Arab atau mencari guru-guru besar yang sudah dikenal.
Buya Yahya mengatakan, saat ini banyak informasi tidak benar yang banyak ditemui di internet, sementara yang baik dan benar malah jarang terlihat.
Oleh karena itu, belajar melalui media tanpa petunjuk dari guru bisa menjadi sesuatu yang berbahaya.
"Sebab kalau kita cari di internet, orang yang membawa kebathilan yang paling banyak terlihat, termasuk yang akidahnya sesat yang paling banyak terlihat, akidah yang benar, sedikit. Makanya berbahaya sekali menggunakan internet tapi tidak pakai petunjuk," kata Buya Yahya.
Namun, bagi orang yang belajar melalui media dikarenakan suatu kondisi yang tidak memungkinkan untuk datang langsung, misal jarak yang terlalu jauh, mereka akan mendapat kemuliaan yang sama seperti yang datang secara langsung.Â
"Tapi memang berbeda martabatnya dengan yang hadir. Kecuali memang berjauhan. Singapore, Hongkong dalam keadaan yang tidak bisa datang, bisa mendapat martabat yang sama," ujar Buya Yahya.
Load more