LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kedelapan kanan) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kelima kanan) menyanyikan lagu Indonesia Raya saat Ijazah Kubro
Sumber :
  • ANTARA

Melihat Politik Nahdlatul Ulama dalam Pemilu 2024, Antara Politik Garam dan Politik Gincu

Biasakah ormas Islam Nahdlatul Ulama steril, netral, bisa menjaga jarak dari semua kontestasi politik Pemilihan Presiden 2024. Bagaimana ikhtiar NU tetap berada di mana mana?

Jumat, 26 Januari 2024 - 15:53 WIB

Surabaya, tvOnenews.com- Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia dengan sekitar 150 juta orang atau 56,9 persen dari 285 juta orang penduduk negeri ini yang mengaku sebagai pengikut NU.

Angka tersebut tentu menjadi daya tarik bagi tersendiri bagi para pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di kontestasi Pemilu 2024 kali ini.

Wajar saja, dengan pengikut sebanyak itu para calon yang bertarung di arena Pemilu akan berebut untuk mencari simpati dari kalangan Nahdliyin. Pun demikian godaan untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pemilu 2024.

Jika menilik pada sejarah, NU pernah terjun pada politik praktis dengan menjadi partai, usai memisahkan diri dengan Partai Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti Pemilu 1955.

Di masa lalu Partai NU sanggup bersaing dengan Masyumi, bahkan mereka juga bersaing dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Pemilu 1955.

Akan tetapi, NU akhirnya meninggalkan politik praktis dan kembali ke tujuan awal sebagai organisasi sosial. Keputusan NU untuk meninggalkan panggung politik disepakati dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama NU pada tahun 1983 di Situbondo, Jawa Timur.

Sebenarnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ada dua kader NU yang memilih terjun sebagai calon wakil presiden, yakni Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prof. Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud Md), namun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tak akan terlibat dukung-mendukung pada Pemilu 2024.


Sikap netral 

Organisasi yang didirikan 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur, itu menegaskan tak tertarik untuk terlibat dalam politik dukung-mendukung kandidat tertentu. Sebab, NU berpolitik berdasarkan nilai, bukan nama atau partai politik.

Bagi organisasi yang didirikan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari itu yang penting bukanlah siapa dan partai apa yang didukung, tetapi nilai apa yang diperjuangkan.

PBNU menegaskan bahwa garis politiknya harus berdasarkan pada nilai-nilai kemaslahatan, kesejahteraan, dan keadilan.

Selain rekomendasi garis politik, PBNU juga memutuskan beberapa pedoman berpolitik bagi warga NU merujuk pada muktamar tahun 1989 di Krapyak, Yogyakarta. Dalam muktamar itu dirumuskan sembilan pedoman berpolitik bagi para Nahdliyin.

Pedoman itu, antara lain adalah politik bagi NU adalah bentuk keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berpolitik harus didasarkan pada wawasan kebangsaan untuk menjaga keutuhan bangsa, berpolitik adalah wujud dari pengembangan kemerdekaan yang hakiki untuk mendidik kedewasaan warga guna mencapai kemaslahatan bersama.

Selanjutnya berpolitik harus diselenggarakan dengan akhlakul yang baik, sesuai dengan ajaran Islam ala "Ahlus sunnah wal jamaah", berpolitik harus diselenggarakan dengan kejujuran didasari pada moralitas agama, konstitusional, adil, sesuai dengan norma-norma dan peran yang disepakati.

Inti rekomendasi itu adalah bahwa NU tidak tertarik untuk terlibat dalam politik dukung-mendukung. Organisasi yang telah berusia 100 tahun tersebut berpolitik berdasarkan nilai, bukan politik untuk mendukung satu nama atau satu partai.

Berpolitik juga dilakukan untuk memperkokoh konsensus nasional, bukan malah menghancurkannya. Menurut PBNU, berpolitik dengan alasan apa pun tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan kepentingan bersama dan memecah belah bangsa.

Perbedaan aspirasi berpolitik di kalangan warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadhu, dan saling menghargai satu sama lain.

Terakhir, politik harus mendorong tumbuhnya masyarakat yang mandiri sebagai mitra pemerintah. Sehingga penyelenggaraan negara tidak boleh bersifat "state heavy" atau melulu dikuasai pemerintah dengan mengabaikan aspirasi masyarakat.

Kendati demikian, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut sikap tersebut bukan berarti NU sama sekali tidak berpolitik, karena peran politik bagi NU adalah keniscayaan.

Sebagai suatu kelompok atau komunitas dengan basis massa yang begitu luas, ia menyadari bahwa NU memiliki signifikansi politik. Namun, NU ingin membangun hubungan yang lebih konstruktif bermartabat dengan pihak mana pun, termasuk tokoh politik.

Pria asal Rembang, Jawa Tengah, itu menekankan bahwa sikap politik terserah pemilih, bukan ditentukan oleh lembaga atau organisasi PBNU.

PBNU tidak bisa mengarahkan preferensi politik seseorang, apalagi terhadap para kiai dan masyayikh. Para kiai tentu sudah mengerti hak, kewajiban, wewenang, risiko, dan memahami parameter agama ataupun organisasi.

Untuk itu, PBNU menonaktikan 63 pengurus harian dan pleno karena mereka maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dan tergabung dalam tim sukses (timses) pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.

Penonaktifan tersebut dimaksudkan agar tidak ada konflik kepentingan di tubuh NU, karena sikap organisasi tersebut sudah sangat jelas.




Pemangku kewenangan

Agaknya perlu diingatkan kembali alasan NU didirikan, yakni sebagai pemangku kewenangan keagamaan di Nusantara. Karena itu, organisasi NU harus ditata sedemikian rupa agar terwujud koherensi atau kepaduan organisasi, mulai tingkat PBNU hingga level terbawah.

Posisi NU sebagai pemegang kewenangan atas agama, dalam hal ini Islam ahlus sunnah wal jama'ah, menjadi misi utama kepengurusan PBNU di tengah dinamika situasi saat ini, baik skala nasional maupun global.

Perhatian PBNU sejak 2015 untuk ikut berperan dalam isu peradaban nasional dan global adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat NU sebagai pemegang otoritas keagamaan ini.

Karena sebagai pemangku kepentingan keagamaan, maka NU meneguhkan gerakannya sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan atau "jam'iyyah diniyyah-ijtima'iyyah".

Pengurus NU diajak untuk menjalankan organisasi NU berdasarkan ideologi yang sudah dirumuskan dan ditanamkan para "muassis" (pendiri), khususnya Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, salah satunya dalam khutbah iftitah yang kemudian ditetapkan menjadi "preambule" atau "muqaddimah qonun asasi".

"Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu, dan dengan ikatan jiwa raga, karena NU Ini adalah jam’iyah yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni," kata Gus Yahya, mengutip khutbah iftitah Hadratus Syekh KH hasyim Asy'ari.

NU harus lebih konsentrasi membangun nilai nilai, bukan hanya sibuk menancapkan bendera. Sudah saatnya politik Islam yang diretas adalah seperti garam, tak terlihat namun terasa ada dan rasanya. Bukan politik gincu, hanya pemanis, tapi tidak berdampak signifikan mengubah keadaan masyarakat jadi lebih baik. 

Untuk mewujudkan misi mulia ini, tidak ada pilihan lain bagi PBNU untuk menjaga kepaduan atau koherensi, dengan melakukan konsolidasi organisasi dan kepengurusan.

Tantangan lokal, nasional, hingga global yang cukup dinamis, mengharuskan NU berani melakukan lompatan dan cara pandang baru agar kuat berperan dalam isu peradaban.(ant/bwo)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
3 Sport Terpopuler : Reaksi Takjub Bintang Voli Kamerun ke Megawati Hangestri, Ucapan Syukur Ko Hee-jin, Mantan Kapten Red Spark Dihujat

3 Sport Terpopuler : Reaksi Takjub Bintang Voli Kamerun ke Megawati Hangestri, Ucapan Syukur Ko Hee-jin, Mantan Kapten Red Spark Dihujat

Berikut rangkuman artikel sport terpopuler di tvOnenews.com sepanjang hari Rabu (29/1/2025). Seputaran kiprah memukau Megawati Hangestri bersama Red Sparks.
Reaksi Shin Tae-yong usai Lihat Timnas Indonesia U-20 Asuhan Indra Sjafri Main Sebelum Piala Asia U-20 2025: Menurut Saya…

Reaksi Shin Tae-yong usai Lihat Timnas Indonesia U-20 Asuhan Indra Sjafri Main Sebelum Piala Asia U-20 2025: Menurut Saya…

Reaksi mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong usai lihat Timnas U-20 asuhan Indra Sjafri main sebelum Piala Asia U-20 2025. Apa katanya? Baca di sini!
Propam Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Penyalahgunaan Wewenang AKBP Bintoro

Propam Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Penyalahgunaan Wewenang AKBP Bintoro

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya menyebut bahwa AKBP Bintoro telah menyalahgunakan wewenang saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
PKB Nilai Gus Dur Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional karena Gagas Libur Tahun Baru Imlek

PKB Nilai Gus Dur Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional karena Gagas Libur Tahun Baru Imlek

Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa menilai bahwa Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur layak bergelar Pahlawan Nasional.
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Jakarta Utara: Sembilan Pohon Tumbang

Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Jakarta Utara: Sembilan Pohon Tumbang

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara menginformasikan bahwa terdapat sembilan pohon tumbang akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang, Rabu (29/1). 
Usut Dugaan Pemerasan yang Dilakukan AKBP Bintoro, Polda Metro Jaya Dalami Laporan soal Penggelapan Rp6,5 Miliar

Usut Dugaan Pemerasan yang Dilakukan AKBP Bintoro, Polda Metro Jaya Dalami Laporan soal Penggelapan Rp6,5 Miliar

Polda Metro Jaya telah menerima laporan polisi tentang dugaan penggelapan yang dilaporkan pria inisial PN, kuasa hukum dari tersangka kasus pembunuhan, Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto.
Trending
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Jakarta Utara: Sembilan Pohon Tumbang

Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Jakarta Utara: Sembilan Pohon Tumbang

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara menginformasikan bahwa terdapat sembilan pohon tumbang akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang, Rabu (29/1). 
Tak Ditutup-tutupi Lagi, Banyak Pemain Keturunan Ragu-ragu hingga Menolak Bergabung ke Timnas Indonesia Alasannya Kata Orang PSSI Ternyata...

Tak Ditutup-tutupi Lagi, Banyak Pemain Keturunan Ragu-ragu hingga Menolak Bergabung ke Timnas Indonesia Alasannya Kata Orang PSSI Ternyata...

Tak mau dirahasiakan lagi, orang dalam PSSI akhirnya ungkap alasan mengapa banyak pemain keturunan ragu-ragu hingga menolak bergabung ke Timnas Indonesia.
Publik Thailand Tak Habis Pikir, Bisa-bisanya Pratama Arhan Sepanjang Musim Dapat Menit Bermain Minim di Klub Jepang dan Korea, Padahal...

Publik Thailand Tak Habis Pikir, Bisa-bisanya Pratama Arhan Sepanjang Musim Dapat Menit Bermain Minim di Klub Jepang dan Korea, Padahal...

Banyak yang memuji kecerdasan bermain dan kontribusi Pratama Arhan yang signifikan dalam waktu singkat di Bangkok United. Fans Thailand heran sampai bilang...
Tak Tahan Lagi, Nathan Tjoe A On Bicara Jujur ke Media Inggris, Katanya Semenjak Bergabung Timnas Indonesia Sebenarnya...

Tak Tahan Lagi, Nathan Tjoe A On Bicara Jujur ke Media Inggris, Katanya Semenjak Bergabung Timnas Indonesia Sebenarnya...

Pengakuan blak-blakan dari Nathan Tjoe A On kepada Media Inggris soal perasaannya semenjak bergabung dengan Timnas Indonesia, jujur bilang kalau sebenarnya...
Indra Sjafri Tak Tahan Lagi Diminta Out, Akhirnya Bicara Jujur soal Kans Gerald Vanenburg Gabung Timnas Indonesia U-20: Saya…

Indra Sjafri Tak Tahan Lagi Diminta Out, Akhirnya Bicara Jujur soal Kans Gerald Vanenburg Gabung Timnas Indonesia U-20: Saya…

Pelatih Indra Sjafri akhirnya bicara soal Kans Gerald Vanenburg dan desakan publik yang memintanya mundur setelah hasil buruk yang diraih Timnas Indonesia U-20.
Tiga Pemain Gabung Bersama Ole Romeny, Ini Prediksi Starting Eleven Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert

Tiga Pemain Gabung Bersama Ole Romeny, Ini Prediksi Starting Eleven Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert

Ole Romeny sebelumnya telah datang ke Indonesia pada November 2024 lalu dan memulai proses naturalisasinya demi membela Timnas Indonesia.
Tak Mau Menutupi, Jens Raven Akhirnya Buka Suara Setelah Indra Sjafri Dapat Desakan Out dari Suporter Timnas Indonesia U-20

Tak Mau Menutupi, Jens Raven Akhirnya Buka Suara Setelah Indra Sjafri Dapat Desakan Out dari Suporter Timnas Indonesia U-20

Jens Raven akhirnya buka suara setelah Indra Sjafri mendapatkan desakan out menyusul kekalahan Timnas Indonesia U-20 secara beruntun dari Suriah dan Yordania.
Selengkapnya
Viral