"Kalau gelasnya empat, sendoknya satu (sebagai laki-laki), sementara gelasnya dianalogikan sebagai perempuannya, kalau sendoknya satu gelasnya empat, kalau terjadi apa-apa dengan masing-masing gelas, pertanggung jawabannya jelas, siapa bu? Sendok (satu)" ujarnya.
"Yang menjadi problem adalah satu gelas sendoknya empat, artinya apa? kalau gelasnya ini terjadi apa-apa maka akan terjadi konflik, yang bertanggung jawab sendok yang mana?," tanya Gus Miftah pada jamaah yang hadir.
"Itu logikanya, kenapa boleh poligami, nggak boleh poliandri, kalau laki-lakinya empat, perempuannya satu, Mohon maaf kalau yang satu ini hamil, maka akan terjadi konflik bapaknya siapa, tapi kalau perempuannya empat, bapaknya satu, mohon maaf kalau empat-empatnya hamil yang tanggung jawab jelas laki-laki yang satu," tutupnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more