Secara syar’iyyah, tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka‘bah yang terletak di Masjidil Haram sebanyak tujuh kali putaran, dengan niat thawaf, bentuk ibadah karena Allah Swt, sebagaimana tertuang dalam ayat Al-Qur’an, “Hendaknya mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),” (Surat Al-Hajj ayat 29).
Ka’bah al musyarafah merupakan simbol tempat berkumpul. Orang berkumpul di Ka’bah dalam rangka melakukan tawaf, sebuah bangunan berbentuk kubus, bukan hanya berkumpul secara fisik.
Akan tetapi, secara zahir dan batin, roh dan jiwa juga bersatu menghadap dan menuju kepada Allah Swt. Dengan ber-thawaf, setiap orang hendaknya berkonsentrasi untuk berkomunikasi dengan Allah Swt, bukan dengan urusan duniawi.
Ibadah Tawaf, merupakan bagian dari rangkaian ibadah umroh haji dan umrah, ujar dia.
Dengan berbagai macamnya, tawaf dalam hal ini, setelah melakukan ibadah haji, tentunya para jamaah haji melakukan tawaf wada’.
Tawaf Wada’ yang satu ini lebih familiar dikenal sebagai tawaf perpisahan. Dimana pelaksanaannya dilakukan ketika jamaah haji hendak meninggalkan Kota Makkah al Mukarramah. Dan sebagian besar ulama menyatakan hukum melakukannya adalah wajib.
Tawaf di Ka'bah al Musyarafah merupakan lambang dari wujud dan Keesaan Allah Swt, ujar kandidat Doktor di kampus PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an) Jakarta ini.
Bertawaf di ekelilingnya melambangkan aktivitas manusia yang tidak pernah terlepas dari-Nya. Ka'bah bagaikan Matahari yang menjadi pusat tata surya dan dikelilingi oleh planet-planetnya.
Menurut Ali Syariati, melalui Tawaf, Allah Azza wajalla mendemonstrasikan kepada kita cara kerja alam semesta. Bagaimana Bumi dan planet-planet di jagat raya ini berotasi dan mengelilingi orbitnya. Itu adalah sunnah-Nya. Semuanya harus mengikuti agar selamat sampai kepada-Nya.
Tawaf memberikan penjelasan, pada hakikatnya setiap makhluk membutuhkan dan bergantung pada Pencipta.
Tidak ada kekuatan pada makhluk kecuali dengan izin Allah SWT.
Maka sudah sepatutnya saat melakukan suatu kesalahan dan khilaf, tentunya seorang hamba harus melakukan apa yang diridhai Allah Swt untuk mendapatkan ampunan.
Orang yang bertawaf tentunya akan mendapatkan pahala dan keutamaan di hadapan-Nya.
Thawaf merupakan hiasan Ka'bah, Allah Swt bangga dengan orang-orang yang thawaf.
Load more