Waspada! Ini Jenis-jenis Penyakit Hati yang Dapat Hilangkan Pahala Setiap Muslim
- freepik
“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud)
![]()
Ilustrasi Harta (ant)
3. Riya
Riya adalah penyakit hati yang dilarang karena dapat menghilangkan pahala amal saleh yang dilakukan. Karena riya menghilangkan rasa tulus ikhlas beribadah dan beramal hanya untuk Allah dari dalam hati.
Orang yang memiliki penyakit riya ini hanya akan berbuat baik apabila dilihat oleh orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan sanjungan. Allah ta'ala berfirman dalam Quran surat Al Baqarah yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 264)
4. Taqtir
Taqtir artinya sifat kikir, yakni tidak mau mengeluarkan harta meskipun perkara wajib. Dalam Al-Quran, Allah menjelaskan:
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 180)
Allah juga memperingatkan bagi mereka yang memiliki sifat kikir, makan akan mendapatkan kesulitan. Allah berfirman dalam Quran surat Al Lail,
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” (QS. Al Lail: 8-10)
5. Sum’ah
Sum’ah berasal dari kata sama’a yang artinya memperdengarkan. Jadi maksudnya, memperdengarkan orang lain mengenai amal baik kita. Trus apa ya bedanya dengan riya’?
Load more