Terungkap! Tokoh Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan Ternyata Keturunan Nabi? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Hal Ini
- istockphoto.com
Saat inspeksi ke daerah Karawang, ia menemukan seorang wanita yang sedang membaca Al-Quran. Wanita ini adalah murid dari Syekh Hasanuddin yang merupakan seorang alumni dari Makkah.
Ia dikenal dengan nama Ummul Quro dan dikenal di Indonesia dengan nama Syekh Quro. Ia kemudian ke Karawang mendirikan pondok pesantren bernama pesantren Syekh Quro.
Nyai Subang Larang adalah murid perempuan terbaik, Syekh Quro kemudian terpikat dan menikah dengan Nyai Subang Larang dan akhirnya Nyai masuk Islam. Mereka pun dikaruniai tiga orang anak.
Syarifa Mudaim dengan Abdullah Iman menunaikan ibadah haji, bertemu dengan Syarif Abullah dan menikah di Makkah. Saat kakaknya Abdullah Iman pulang dan menghadap kepada ayahnya, diberikan daerah dan berdakwah di Lemahwungkuk.
Di daerah Lemahwungkuk hidup tiga etnis, pertama adalah Nusantara, kedua etnis Arab, dan ketiga Etnis Cina. Perkumpulan daerah itu dalam bahasa lokal disebut Caruban, dan mereka juga suka membuat udang terasi atau rebon yang dikeringkan airnya.
Air dalam bahasa lokal disebut dengan cai, cai rebon, cai rebon, lama-lama menyatu dan menjadi Cirebon. Daerahnya disebut Cirebon, sedangkan Caruban bertahan daerah Lasem.
"Jadi dari Cirebon mau ke Lasem, anda teruskan jalur pantura, sampai masuk ke arah Semarang, lurus tembus ke Demak. Lalu nembus ke Kudus, Pati, Rembang, ada wilayah namanya Caruban. Pantai Caruban," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Syarifah Mudaim menikah dengan Syarif Abdullah, memiliki seorang anak bernama Syarif Hidayatullah. Ia belajar di Mesir selama 20tahun, beliau pulang ke Nusantara dan diberikan wilayah di Gunung Jati. Dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati menikah dan memiliki tujuh orang anak. Anak pertama Muhammad, anak kedua seorang perempuan dan menikah dengan seorang Pangeran dari Pasai dikenal dengan Fatahillah atau Faletehan.
Ia diperintahkan oleh Sunan Gunung Jati untuk membebaskan Sunda Kelapa dari kungkungan Portugis yang pada saat itu datang ke Nusantara lewat Selat Malaka pada tahun 1511. Disitulah terjadi perjanjian Prodesias. Tahun 1494 dunia dibagi dua oleh Paus Alexander yang ke-6.
Load more