Suami Mualaf tapi Tidak Mau Salat, Istri Harus Bagaimana? Ini Jawaban Buya Yahya
- istockphoto.com
Kemudian dia berkata, 'Buya saya punya iman, gak bisa diganti agama saya. Cuma sambil ketawa, ketawanya bingung dia bilang saya gak pernah salat'.
"Saya kaget, kenapa? Saya orang yang sibuk dengan usahanya yang besar, dengan kesibukan dan pergaulannya juga bermacam-macam. Rupanya dia salah berguru dan tidak mendapat petunjuk, untuk melakukan ibadah yang mudah," ujar Buya mengisahkan.
Kemudian Buya Yahya memperagakan di depannya bagaimana cara wudhu dengan segelas air. Buya melakukan hal tersebut dengan gampang.
Dengan maksud untuk memberikan pengertian bahwa, salat bisa dimanasaja, tidak harus pake sajadah.
"Bumi Allah suci semuanya, di gudang dimana, apalagi kantormu bersih dan boleh jamak dan qashar. Kirain harus pake gini-gini, ya berarti salah berguru," ujar Buya.
"Sini saya ajarkan. Orang itu girangnya luar biasa karena ternyata salat itu mudah. Dimana saja bisa, dalam keadaan tertentu, apalagi Jakarta macet diatas kendaran," tambahnya.
Menurut Buya Yahya, orang beriman ko tidak salat itu biasanya karena salah berguru. Atau tidak mengerti kalau salat itu mudah. Gak bisa wudhu, bisa tayamum kok. Gak bisa berdiri, boleh duduk, gak bisa duduk boleh berbaring, gak bisa berbaring, boleh terlentang. Atau dengan isyarat kedua kelopak matanya, isyarat dengan hatinya. Jadi mudah," tegas Buya Yahya.
Buya kemudian menghimbau kepada jamaah tersebut agar suaminya dikenalkan dengan orang yang mengerti fiqih, yang bisa mengajarkan.
"Jadi, insya Allah suami anda itu baik. Hanya perlu bertemu orang yang mau mengajarkan, mau salat jumat lagi," jawab Buya Yahya.
Atau justru masalsh najis, dia gak ngerti. Urusan najis bagaimana. Gak ngerti istinja, sehingga celananya selalu najis. Padahala ada dalam islam, pake tisu sebagai pengganti air. Dengan cara istinja dengan tisu dengan batu.
"Maka kalo ada yang bilang susah untuk salat, maka yang salah gurunya. Maka kami menghimbau kepada para pembimbing anda harus punya wawasan dalam memberikan pendidikan kepada orang-orang yang lemah, maksudnya mualaf. Lemah hatinya, belum kuat iman, terlalu banyak gak boleh ini itu sehingga tersiksa dia dan keluar dari islam," tegas Buya Yahya.
Load more