Pada tahun 1955, Buya Hamka sempat menolak gagasan Demokrasi Terpimpin yang dicanangkan oleh Soekarno. Organisasi Masyumi pun berujung dibubarkan pada tahun 1964 karena dinilai ikut andil dalam pemberontak PRRI.
Buya Hamka dituduh ingin menggulingkan pemerintahan Indonesia hingga membunuh Soekarno. Ia pun dipenjara. Hamka baru bebas pada tahun 1966, namun sosoknya tak menyimpan dendam sedikit pun.
Dalam sejumlah buku yang ditulisnya, Buya Hamka mengatakan dirinya telah memaafkan hal tersebut. Hal ini dibenarkan oleh seorang penulis biografi Buya Hamka, A Fuadi. Dia menuliskan bahwa salah satu kehebatan Buya Hamka adalah ia tidak pernah punya dendam, dan selalu memaafkan orang yang melakukan kejahatan kepadanya.
Load more