Lewat Isra Miraj, Allah Ajarkan Syariat Ini Agar Hilang Kesedihan Nabi Muhammad yang Ditinggal Wafat Dua Sosok Penting dalam Hidupnya
- Freepik
Sebagaimana seruan adzan mari kita shalat dilekatkan dengan kalimat mari menuju kemenangan. Shalat sebagai amalnya, sedangkan Al-Falah (kemenangan) merupakan balasan dan dari amalan mulia tersebut.
An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan bahwa kata Al-Falaah bermakna terkumpulnya kebaikan di dunia dan akhirat. “Yang tidak ada satupun yang menandingi keutamaannya,” dikutip dari Syarh Shahih Muslim.
Lantas bagaimana ciri shalat yang menghadirkan kemenangan? Dalam surah Al-Mukminun, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢) (المؤمنون [٢٣]:١ــ٢)
“Sesungguhnya beruntunglah (menanglah) orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS Al-Mukminun [23]: 1-2)
Shalat penentram jiwa, penghadir kesuksesan
Setelah syariat shalat diturunkan lewat peristiwa Isra Miraj, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, dari sahabat Khudzaifah bin Al-Yaman:
أِنَّهٗ كَانَ إِذَا حَزَبَهٗ أَمْرٌ فَزَعَ إِلَى الصَّلاَةِ (رواه ابوداود
“Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam apabila mengalami sesuatu masalah serius, beliau segera melakukan shalat” (HR. Abu Daud)
Dalam shalat wajib lima waktu, umat Islam ditekankan untuk melaksanakannya secara berjamaah. Shalat berjamaah memiliki keutamaan yang amat besar, di antaranya dapat menghindarkan seseorang dari pengusaan dan godaan setan yang terkutuk.
”Tidaklah ada tiga orang di suatu tempat yang tidak didirikan shalat berjamaah, maka setan akan menguasai mereka, maka biasakanlah shalat berjamaah sebab seekor serigala suka memangsa kambing yang sendirian.” (HR Abu Daud)
Load more