Asal usul kucing Himalaya dapat ditelusuri hingga tahun 1920-an dan 30-an, ketika peternak di beberapa negara berusaha menghasilkan kucing dengan tubuh khas Persia, tetapi dengan corak Siam.
Tanda keberhasilan pertama terlihat di AS pada tahun 1924, ketika seekor Persia Putih disilangkan dengan Siam, menghasilkan "Persia Melayu" dan di Swedia, ketika Dr. T. Tjebbes, seorang ahli genetika, menghasilkan persilangan Persia dengan Siam.
Pada tahun 1930, Dr. Clyde Keeler dari Universitas Harvard dan Virginia Cobb juga memulai program pemuliaan untuk memastikan bagaimana sifat-sifat tertentu dapat diwariskan.
Setelah Perang Dunia II, seorang peternak Amerika bernama Marguerita Goforth berhasil menciptakan colorpoint mirip Persia yang telah lama ditunggu-tunggu dan secara resmi diakui sebagai ras baru oleh Asosiasi Pemelihara Kucing (CFA) dan Asosiasi Pemelihara Kucing Amerika pada tahun 1957.
Pada tahun 1984, dalam suatu langkah yang mengejutkan banyak breeder, CFA menyatukan ras Persia dan Himalaya, mengklaim bahwa mereka memiliki tipe tubuh yang mirip. Bahkan saat ini, beberapa organisasi kucing tidak memberikan nama terpisah untuk trah ini.
Namun, ras ini sekarang memiliki status kejuaraan di semua asosiasi (seperti Himalaya atau Persia) dan merupakan trah paling populer pada tahun 1996, menurut statistik CFA (termasuk Persia). (akg)
Load more