Sopir Ambulans yang Evakuasi Brigadir J Sempat Kaget, Ternyata Lihat Hal Ini di Dada Kiri Yosua!
- Facebook Rohani Simanjuntak
Jakarta – Semakin lama kasus pembunuhan berencana Brigadir J bergulir, semakin banyak pula saksi yang dihadirkan.
Terbaru pada Senin (07/11/2022) dihadirkan sopir ambulans yang membantu evakuasi Brigadir J, dari rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Dalam kesempatannya bersaksi ini ditemukan berbagai keterangan baru terkait fakta lapangan ketika Brigadir J tewas terbunuh.
![]()
Sosok Ahmad Syahrul saat memberikan kesaksikan di persidangan (Tangkapan layar tim tvOne)
Ketika ditanya hakim mengenai luka yang dilihat pertama kali, Ahmad Syahrul menjawab bahwa dirinya melihat luka tembak di bagian dada Brigadir J.
Menurut keterangan dari Ahmad Syahrul dirinya melihat luka tembakan di bagian dada Brigadir J.
“Ada luka tembak, Yang Mulia. Di sini (menunjuk dada kiri), di dada,” jelas Ahmad Syahrul dengan lugas mengenai luka tembak Brigadir J.
Hakim ketua, Wahyu Iman Santosa, kemudian mengkonfirmasi mengenai kesaksian tersebut.
“Tahu darimana kalau itu luka tembak?” sebut hakim.
“Ada bolongan, Yang Mulia,” jelas Ahmad Syahrul kemudian.
Namun ketika ditanya mengenai luka di area lain, Ahmad Syahrul menyebut bahwa dirinya tidak melihatnya karena buru-buru.
Kedatangan sopir ambulans
Diketahui sopir ambulans yang mengangkut Brigadir J bekerja di PT Bintang Medika. Pada waktu kejadian dirinya diminta untuk menjemput orang sakit sekitar pukul 19.08 WIB, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2022.
“Lalu, saya prepare untuk menuju ke lokasi. Saya belum tahu saat itu, lokasinya maps,” ungkap Syahrul sang supir ambulans yang mengevakuasi Brigadir J di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Tak berselang lama, sekitar pukul 19.13 WIB supir ambulans yang mengevakuasi Brigadir J tersebut mendapat sebuah pesan singkat dari nomer yang tidak dikenal di aplikasi WhatsApp (WA) yang menanyakan keberadaannya.
“Saudara saat itu berangkat dari mana?” tanya hakim ketua, Wahyu Iman Santosa.
Lantas, Syahrul menjawab bahwa dirinya berangkat dari Pancaron 7 yang diketahui sebagai rumah singgah miliknya.
Dalam kesempatan tersebut, supir yang mengevakuasi Brigadir J langsung menuju ke titik penjemputan melalui jalan Tegal Parang. Namun, di sekitar Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, ada orang yang tidak dikenal mengetuk kaca mobilnya dengan mengendarai motor.
Load more