tvOnenews - Grup Qasidah legenda asal Semarang, Nasida Ria belakangan ini menjadi perhatian publik karena tampil di sebuah event musik di Kassel, Jerman pada Sabtu (18/6) lalu.
Tidak hanya populer di tanah air, musik qasidah juga mampu menggema dan menyapa penggemarnya di luar negeri. Bahkan ini bukan pertama kalinya Nasida Ria tampil di luar negeri. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 fakta grup qasidah Nasida Ria.
Perjalanan Nasida Ria dimulai sejak tahun 1975. Grup qasidah ini dibentuk oleh salah satu pemuka agama asal Semarang, HM Zain. Ia mengajak istri dan para muridnya untuk berlatih musik Qasidah.
Nama Nasida Ria sendiri berarti nyanyian yang gembira. Anggota mereka awalnya berjumlah sembilan orang dan hanya menggunakan rebana. Sampai akhirnya Wali Kota Semarang periode 1980-1990, Imam Soeparto Tjakrajoeda menyumbang beberapa alat musik.
Dengan paduan alat musik qasidah tradisional dan modern seperti gitar, bass, dan biola, Nasida Ria mampu menyuguhkan musik qasidah modern.
Penampilan Nasida Ria di event musik Kassel, Jerman kemarin bukanlah penampilan pertama mereka di panggung Internasional. Sebelumnya mereka sudah pernah tampil di Jerman sebanyak dua kali.
Pada 1994, mereka tampil di festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam di Kota Berlin. Dua tahun berselang, pada tahun 1996 mereka kembali tampil di Festival Heimatklange yang selenggarakan di 3 kota Berlin, Mülheim dan Düsseldorf.
Mereka juga pernah tampil dalam acara peringatan 1 Muharram di negara tetangga, Malaysia.
Anggota grup Qasidah Nasida Ria saat ini merupakan generasi ketiga. Saat ini, total mereka memiliki 12 personel dengan manajeri langsung oleh Choliq Zain, anak dari HM Zain.
Tersisa satu anggota dari generasi pertama yang masih bertahan hingga sekarang adalah Rien Djamain. Di grup qasidah ini ia memainkan alat musik bass.
Sudah bukan rahasia lagi jika lagu-lagu yang dibawakan grup qasidah Nasida Ria ini berisi pesan-pesan sosial. Sebut saja beberapa yang paling populer adalah lagi "Perdamaian", "Dunia dalam Berita", "Bila Bom Nuklir Diledakkan", dan "Kota Santri" yang mereka bawakan di Jerman kemarin.
Meski sekarang ini semua lagu yang dibawakan berbahasa Indonesia, siapa sangka Nasida Ria saat debut pertama kali membawakan lagu berbahasa Arab. Salah satunya berjudul "Alabaladil Makabul".
Namun, seiring berjalannya waktu mereka beralih menggunakan bahasa Indonesia agar mudah diterima masyarakat.
Kesuksesan grup qasidah Nasida Ria mampu eksis hingga saat ini adalah karena mampu mengikuti perkembangan zaman. Dalam perjalanannya yang sudah sampai 47 tahun mereka memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya adalah mempromosikan musik melalui platform digital dan sosial media. (Mzn)
Load more