Pada usia ini, keingintahuan anak sangatlah tinggi. Orang tua dapat memanfaatkan hal ini sebagai cara masuk membahas nilai-nilai dan aturan dalam keluarga terkait pendidikan seksualnya. Contohnya seperti: alat seksual orang lain merupakan privasi bagi pemiliknya, sehingga anak juga harus menghormati hal tersebut.
Selain itu, kenalkan anak kepada consent atau persetujuan. Ajarkan anak-anak untuk tidak menyentuh orang lain di bagian manapun tanpa persetujuan orang tersebut. Jika ingin menggandeng tangan temannya, mintalah baik-baik. Jika sang teman menolak, maka sang anak tidak berhak untuk memaksakan kehendaknya. Hal tersebut berarti menghormati tubuh dirinya dan orang lain.
Pendidikan seks anak 5-8 tahun
Menurut UNICEF dan WHO, pada usia ini mulai kenalkan anak-anak pada kawan sebayanya. Proses pertemanan perlu dibangun dengan berlandaskan kepercayaan, rasa peduli, dan empati. Hal ini membantu anak untuk mengenal cinta dan kasih, dan juga mengenalkan perbedaan.
Orang tua perlu mulai melakukan pengawasan terhadap informasi seksual yang anak peroleh, khususnya dari internet. Terapkan aturan seputar berbicara dengan orang asing termasuk berbagi foto secara online. Selain itu, kenalkan kepada anak hal yang perlu dirinya lakukan ketika menemukan sesuatu yang membuat dirinya tidak nyaman.
Kenalkan juga pada anak proses pubertas yang sebentar lagi akan dialami anak. Beritahukan hal apa saja yang akan berubah dan bagaimana menanggapinya.
Pendidikan seks untuk usia 9-12 tahun
Seiring pertumbuhan mental dan pemikiran yang bertambah dewasa, orang tua dapat mengajak anak dalam mengambil keputusan dalam masalah keluarga. Pada usia ini, orang tua dapat mengenalkan anak mengenai proses kehamilan dan kelahiran yang terjadi.
Perkenalkan juga mengapa sebagian orang tua memutuskan mengadopsi anak. Beritahukan juga tanggung jawab orang tua, terutama terhadap kesejahteraan dan perkembangan anak.
Load more