Kekecewaan Keluarga Ibu Hamil Jadi Korban Kebakaran, Gedung Terra Drone Diduga Tak Miliki APAR
- YouTube/tvOneNews
tvOnenews.com - Tragedi kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Dari total 22 orang yang tewas dalam insiden tersebut, salah satunya adalah Novia Nurwana, perempuan berusia 28 tahun yang tengah hamil tua.
Kepergian Novia yang juga menanti kelahiran anak pertamanya itu menyisakan luka mendalam sekaligus kekecewaan besar bagi keluarga.
Musibah kebakaran yang terjadi pada Senin (9/12/2025) sore itu menelan korban jiwa dalam jumlah besar karena banyak karyawan yang terjebak di lantai atas gedung.
Diduga, mereka kesulitan menyelamatkan diri lantaran asap tebal dan minimnya alat keselamatan di lokasi.
Dugaan tersebut semakin kuat setelah pihak keluarga korban menyampaikan keluhan mengenai kondisi gedung yang dianggap tidak layak digunakan sebagai kantor.
- Julio Trisaputra/tvOnenews
Paman almarhumah, Hidayat, mengungkapkan bahwa sejak awal ia merasa janggal dengan struktur bangunan gedung tersebut.
Ia menilai gedung sempit itu seharusnya tidak dijadikan area perkantoran, apalagi tanpa fasilitas keselamatan memadai.
“Cuman kami hanya menyoroti terkait dengan bangunan ya, gedungnya ruko dengan lebar empat meter kemudian ke belakangnya paling sekitar maksimal 15 meter. Itu kayaknya enggak layak dan bukan standar perkantoran,” ungkap Hidayat dalam wawancara bersama tvOne.
Hidayat juga menyoroti persoalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang menurutnya tidak terpenuhi.
Dalam penuturannya, tidak ada APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di lokasi kebakaran, padahal perangkat tersebut seharusnya wajib tersedia di setiap gedung perkantoran untuk penanganan awal saat terjadi kebakaran.
“Enam karyawan ada di dalam, bayangin. Kemudian K3-nya, keamanan dan keselamatan kerjanya, tidak terpenuhi. Kemudian tidak ada APAR. Apalagi yang disedihkan lagi itu gudang tuh di bawah. Karyawan tuh di lantai 3, 4, 5, dan 6. Ini menyalahi prosedural gitu ya,” lanjutnya.
- tvOnenews - Julio
Tak hanya itu, Hidayat juga menuding adanya kejanggalan dalam perizinan bangunan. Menurutnya, gedung tersebut semula merupakan ruko empat lantai, namun entah bagaimana bisa beroperasi dengan tujuh lantai.
Load more