Kisah Sepasang Pendaki Muda Tewas Akibat Gancet dalam Tenda di Gunung Jawa Barat, yang Wanita Sempat Kesurupan Berakhir Terbujur Kaku
- Kolase Antara/Siswowidodo & iStockPhoto
Pendaki Wanita Menangis
Saat di pertengahan pos 3 ke pos 4, kata Hilya, raut wajah pendaki wanita tersebut sudah terlihat sangat lelah.
Hilya melihat pihak wanita menangis bahkan mengeluh dan merengek kepadanya agar tidak lanjut mendaki ke puncak.
"Si cowoknya kayak maksain. Ya udah akhirnya dia tetap maksain. Aku dan rombongan duluan sampai pos 4 itu sore. Di sana, kita istirahat kayak makan, minum," bebernya.
Sepasang pendaki itu akhirnya sampai ke pos 4. Hilya kaget pihak wanita kembali menangis karena benar-benar lelah.
Usut punya usut, pendaki wanita itu perdana naik gunung, Hilya heran pihak pria mengajak pacarnya naik ke gunung punya jalur ekstrem.
Pendaki Wanita Kesurupan
Hilya terkejut melihat pendaki wanita yang tadinya menangis tiba-tiba tertawa seolah seperti kesurupan.
"Kita bingung dong, kok lu ketawa sih. Dia ketawanya makin ngelengking kayak ketawa bukan dia. Kayak orang kesurupan, tapi aku positive thinking, eh matanya tiba-tiba melototin aku," paparnya.
Pendaki wanita kembali menangis sambil peluk Hilya setelah dikasih makan. Hilya pun bingung pihak wanita tertawa lagi sambil mengajak main.
Pihak wanita mendadak pingsan selama 15 menit. Setelah sadar, kembali menangis karena benar-benar menyerah.
"Si pihak cowok kayak kekeh banget ngelanjutin. Padahal udah ada gejala hipotermia. Tas si cewek mau dibawain teman gua, tapi nggak dibolehin sama cowoknya," lanjutnya.
Karena menolak, rombongan Hilya melanjutkan pendakian hingga tiba ke area camp dekat dengan puncak gunung pukul 18.30 WIB.
Hubungan Intim Dalam Tenda
Hilya menjelaskan sepasang pendaki itu tiba di area camp pukul 20.30 WIB. Kebetulan tendanya hanya berjarak 50 meter dengan rombongannya.
Pada pukul 22.30 WIB, seorang rekan Hilya tidak bisa tidur karena mendengar suara orang berhubungan intim di dalam tenda dua sejoli tersebut.
"Teman samping gua ngomong gini, 'Hil, lu dengar sesuatu nggak?' 'Dengar apa?' 'Coba lu telaah'. Iya sih dalam hati gua dengar, tapi gua nggak mau ngomong. Itu kayak suara desahan gitu," tuturnya.
Load more