Sempat Dikira ADHD, Ibunda Timothy Anugerah Jujur Putranya Paling Trauma dengan Hal Ini
- Kolase tvOnenews / YouTube tvOnenew / YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
“Kenapa dia takut ikan?” tanya Denny penasaran.
Sang ibu lalu menjelaskan asal mula ketakutan putranya itu.
“Karena waktu masih bayi di rumah saya di kampung itu, dia tuh pernah main-main sama ikan gitu terus dia masukin jarinya, terus digigit. Habis itu dia enggak mau berurusan sama ikan,” jelas Sharon sambil menahan haru.
Trauma itu ternyata terbawa hingga Timothy beranjak dewasa.
“Jadi kalau lihat kolam kayak gitu dia enggak mau. Trauma ikan. Tapi kalau ikan dimakan sampai habis sampai gak ada sisanya, tinggal tulangnya,” ucap sang ibu sambil tertawa kecil.
Mendengar itu, Denny mencoba mencairkan suasana dengan senyum tipis.
“Oke. Dia berarti makan ikannya supaya dia senang ya,” ujar Denny sambil tertawa kecil.
Sharon mengangguk, masih dalam kenangan. “Iya. Akhirnya kita gak jadi masukkan ke sekolah itu. Kita ke sekolah internasional yang lain,” jelasnya.
Denny lalu kembali memastikan apakah setelah kejadian itu ada kendala lain di sekolah baru Timothy.
“Tapi di sekolah internasional yang lain tidak didiagnosis apa-apa? Dan dia sekolah biasa saja? Nilai akademis apa segala macam?” tanya Denny Sumargo.
Sang ibu pun menjawab dengan tenang. “Yang saya ingat nilai itu bukan nilai kayak sekolah-sekolah kita biasa ya,” ujarnya.
Denny kembali menegaskan dengan nada yakin. “Iya. Kita kan dulu zaman dulu kan ada ranking satu apa ini kan normal aja gitu, tapi berarti secara akademis dia mengikuti pelajaran dengan baik gitu ya. Kan ada reportnya pasti kan tidak ada masalah kan harusnya?” tanyanya lagi.
Sharon pun menjawab dengan lembut, “Enggak, enggak ada.”
Percakapan antara Denny Sumargo dan Sharon ini menjadi salah satu momen paling menyentuh yang diunggah ke publik.
Bukan hanya membahas sisi akademis atau sosial Timothy, tetapi juga memperlihatkan sisi manusiawi seorang ibu yang berjuang memahami dan membela anaknya dari stigma.
Podcast Curhat Bang Denny Sumargo kali ini menjadi pengingat bahwa setiap anak unik, dan setiap orang tua berhak memperjuangkan pemahaman serta kasih untuk anak mereka.
Load more