Erick Thohir Ungkap Kriteria Pelatih yang Pas untuk Timnas Indonesia, Butuh yang Bisa Menyesuaikan...
- dok.kolase tvOnenews.com /Ilham Giovani-instagram Jay
Jakarta, tvOnenews.com- Ketua Umum persatuan federasi sepakbola Indonesia (PSSI), Erick Thohir pernah menyampaikan calon kriteria Pelatih Timnas Indonesia.
- Kolase
Kriteria pelatih timnas Indonesia tersebut, Erick Thohir sampaikan kala mengumumkan Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert untuk timnas Indonesia.
Alasan ia memilih Patrick Kluivert, disampaikan Erick Thohir menjadi bayangan para calon Pelatih selanjutnya untuk timnas Indonesia.
Tentunya, kriteria tidak sembarangan. Erick Thohir menjelasakan perlu menyesuaikan dengan situasi dan kebutuhan yang diperlukan para pemain timnas Indonesia.
- dok.kolase tvOnenews.com /Ilham Giovani-instagram Jay
Kabar ini mencuat, seiring dengan isu pemecatan Patrick Kluivert dari timnas Indonesia. Hal yang viral di media sosial (Medsos).
Seperti diketahui, Patrick Kluivert dulunya diperkenalkan oleh Erick Thohir untuk menggantikan Pelatih Shin Tae-yong (STY) untuk menahkodai timnas Indonesia.
Sementara, kabar pemecatan Pelatih Kluivert dari timnas Indonesia, disebut-disebut efek gagal membawa skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.
Lantas, apa syarat yang dipenuhi calon pelatih timnas Indonesia?
Atas pertanyaan itu, Erick yang juga menjabat Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) itu memilih pelatih timnas Indonesia melihat asal-usul.
Ternyata Pelatih asal Belanda lebih cocok, didasari ada faktor kesamaan budaya dengan pemain-pemain diaspora yang memperkuat timnas Indonesia.
"Ya banyak pilihan, bisa Itali, bisa Spanyol, tapi kan tentu dengan jeda 2,5 bulan kita harus berusaha menjaga dinamika. Dinamika yang ada selama ini mengenai kultur," kata Erick pada jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, kata Erick Thohir perlu memperhatikan kualitas pelatih dalam berkomunikasi.
Ia menyebut faktor komunikasi sebagai pertimbangan memilih pelatih asal Belanda untuk timnas Indonesia.
Sayangnya, tidak berlangsung lama, kurang lebih 7 bulan bersama Timnas. Patrick belum bisa mewujudkan target yang dibebankan kepadanya.
Dugaan yang ada sepertinya benar, kala itu, Erick menjelaskan targetnya adalah membawa timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
"Yang menarik, selain target, pelatih harus membangun filosofi sepak bola di senior dan U-23. Para pelatih yang saya interview sudah mengerti targetnya," katanya.
"Beberapa yang punya nama di sepak bola tidak mungkin gabung hanya sekadar jadi kerjaan, tentu mereka juga punya target pribadi untuk membuat sejarah bersama kita lolos Piala Dunia," jelas Erick.
Tepat pada 20 Maret 2025, seirin berjalan waktu kurang dari satu tahun bersama skuad Garuda. Patrick Kluivert pun harus dipecat oleh PSSI.
Patrick ditemani dengan beberapa pelatih dari Negeri Kincir Angin, termasuk Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih. Tak cukup buat Patrick Kluivert bawa Garuda ke Piala Dunia 2026.
"Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination," tulis laman resmi PSSI, Kamis.
Sebagai tambahan informasi, kalau PSSI memecat Kluivert karena dua alasan, hal yang mungkin jarang diketahui.
PSSI bersama pemangku lainnya mengambil keputusan dengan "mempertimbangkan dinamika internal", terutama setelah kegagalan menembus Piala Dunia 2026.
Timnas indonesia melewati pertandingan sengit diputaran keempat ini, karena lawannya cukup kuat.
Saat timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada (9/10) kemarin dengan hasil skor 2-3, dan Irak di hari Kamis (12/10) 1-0 angka yang sungguh menyesakkan untuk siapapun.
Bahkan juga imbas kegagalan ke Piala Dunia 2026 ini juga merembet ke berbagai level timnas Indonesia yang juga ditangani pelatih-pelatih asal Belanda, sebut saja Gerald Vanenburg di timnas U-23 dan Frank van Kempen di timnas U-20.
"Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan," katanya PSSI.
"Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U23, maupun U20".(klw)
Load more