ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Tak Mau Sembunyikan Lagi, Angelina Sondakh Buka Borok DPR di Zamannya, Ternyata Kenyataannya itu Bikin Geleng-geleng Kepala: Kalau Mau Tahu...

Angelina Sondakh blak-blakkan buka borok DPR di zamannya. Ia ungkap permainan kekuasaan dan sisi gelap DPR yang bikin publik geleng kepala. Baca ceritanya!
Rabu, 3 September 2025 - 18:25 WIB
Angelina Sondakh Mantan Anggota DPR
Sumber :
  • Kolase foto tvOnenews.com / YouTube TRANS TV Official

tvOnenews.com - Angelina Sondakh tiba-tiba saja mencuri publik setelah berani buka-bukaan soal pengalaman dirinya saat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Angelina Sondakh pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2004–2009 dan terpilih kembali periode 2009–2014. 

Namun, karier politiknya harus terhenti ketika ia terbukti bersalah dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011. 

Mantan anggota Fraksi Partai Demokrat itu pun menjalani hukuman penjara selama 10 tahun.

angelina sondakh
Angelina Sondakh saat masih menjabat sebagai anggota DPR. (Sumber: YouTube TRANS TV Official)

Dalam sebuah wawancara, Angelina Sondakh mengaku bahwa DPR di zamannya penuh dengan permainan kekuasaan, kepentingan pribadi, dan budaya politik yang kotor.

Pengakuan ini sontak membuat masyarakat penasaran ingin mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya kondisi internal DPR pada masa itu.

Seperti diketahui, saat ini DPR tengah disorot masyarakat akibat besarnya tunjangan anggota dewan yang mencapai Rp 100 juta per bulan. 

Belum lagi gaya komunikasi beberapa anggota DPR yang dinilai tidak mewakili suara rakyat.

Di tengah situasi itu, pengakuan Angelina Sondakh semakin menambah sorotan publik terhadap lembaga tersebut.

Dalam acara Rumpi No Secret yang dipandu Feni Rose, Angelina Sondakh awalnya ditanya soal pernyataannya yang pernah menyebut bahwa DPR di masanya "sangat kotor".

Ia pun menjawab dengan jujur bahwa yang ia maksud adalah permainan kekuasaan yang terjadi di balik meja rapat dan pengambilan keputusan.

"Ya karena ini saya ngomongin di zamannya saya ya, dan mungkin di lingkungannya saya. Karena kan DPR itu juga terbagi-bagi ya. Artinya, ada yang mungkin elit, ada yang mungkin yang… kayak di sekolahan gitu," ucap Angelina Sondakh.

Angelina juga menambahkan bahwa dirinya menyadari betapa dalamnya permainan tersebut setelah ia harus menjalani hukuman penjara akibat kasus korupsi.

"Oh, it's about games, it's about akrobatiknya orang, gitu kan. Karena kan itu juga aku mengetahui ketika aku akhirnya harus masuk penjara, terus aku melihat lebih daripada helikopter view, terus, 'Ya Allah, berarti dulu aku dibeginiin’."

Lebih jauh, Angelina Sondakh menegaskan bahwa DPR di eranya sangat sarat dengan kepentingan segelintir orang atau kelompok.

"Permainan kekuasaan, permainan kepentingan, nilai idealisme seharusnya untuk kepentingan rakyat, tapi di zamannya aku dan aku melihat kok jadi kepentingan segelintir orang dan segelintir kelompok saja. Ini sistem yang sudah ada dan menjadi budaya," tegas Angelina.

Ia mengakui bahwa uang dan jabatan menjadi candu yang membuat banyak orang, termasuk dirinya, terjerumus. 

Dari seorang anggota biasa, Angelina naik menjadi ketua hingga wakil sekjen. Proses itu membuat dirinya kehilangan empati terhadap rakyat.

"Candu dan ketagihan, semakin banyak orang memberimu respek itu kita jadi kayak ‘ya aku butuh lebih, aku butuh lebih’. Dari yang awalnya itu cuma jadi anggota, terus aku jadi ketua, terus aku jadi wakil sekjen,” jelasnya.

Dalam pengakuannya, Angelina Sondakh menyoroti sisi manusiawi seorang pejabat publik yang sering kali kalah oleh ambisi pribadi.

“Jadi ternyata pergulatan mental dari seseorang yang diberi jabatan publik dan amanat publik itu ada pada dirinya sendiri. Aku dulu sangat tidak kuat. Namanya juga 27 tahun, masih punya banyak mimpi dan ambisi, akhirnya kehilangan kepekaan, kehilangan empati, kehilangan simpati terhadap rakyat,” ujar Angelina.

Pengakuan Angelina Sondakh soal borok DPR di zamannya menjadi refleksi keras bagi masyarakat dan para wakil rakyat saat ini. 

Ia menunjukkan bagaimana ambisi, kekuasaan, dan uang bisa menjebak seorang pejabat hingga melupakan amanat rakyat. 

Kisah Angelina Sondakh sekaligus menjadi peringatan bahwa lembaga DPR seharusnya berdiri untuk rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak.

(anf) 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT