Hati-hati! Meski Diklaim Sehat, Cemilan Ini Justru Tingkatkan Risiko Hipertensi dan Diabetes
- Ilustrasi Cemilan Sehat
tvOnenews.com - Cemilan satu ini sering dianggap cemilan sehat, namun konsumsi berlebihan justru dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai "silent killer" karena seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan, namun dapat memicu berbagai penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung.
Salah satu faktor pemicunya adalah pola makan sehari-hari, termasuk jenis cemilan yang kita konsumsi.
Salah satu makanan yang banyak dianggap sehat namun ternyata bisa berbahaya adalah sereal batangan.
Banyak orang memilih sereal batangan sebagai cemilan praktis karena bentuknya kecil, mudah dibawa, dan sering dipasarkan sebagai makanan bergizi.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa sereal batangan justru bisa meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes.
Kandungan Tersembunyi dalam Sereal Batangan
![]()
Ilustrasi Sereal Batangan. (Sumber: pexels.com)
Sereal batangan biasanya mengandung tambahan gula dalam jumlah tinggi.
Meskipun memberikan energi cepat, gula tambahan ini memiliki kalori yang berlebihan dan nyaris tanpa nilai gizi.
“Makanan dengan tambahan gula cenderung tinggi kalori, tetapi sering memberikan nilai gizi yang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Energi ekstra dapat membuat Anda menambah berat badan yang dapat meningkatkan darah Anda,” ungkap Blood Pressure UK, dilansir dari Express.
Selain itu, kadar gula berlebih juga bisa memicu kenaikan berat badan, yang merupakan salah satu faktor utama penyebab hipertensi.
Risiko Diabetes dari Konsumsi Sereal Batangan
Tak hanya hipertensi, konsumsi berlebihan sereal batangan juga berkaitan dengan meningkatnya risiko diabetes.
Hal ini karena sereal batangan diproduksi dengan karbohidrat olahan yang mudah dicerna tubuh, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Ahli Gizi Komersial The 1:1 Diet from Cambridge Weight Plan, Mark Gilbert, menegaskan, “Bahan sereal agak bervariasi dalam kandungan nutrisinya, tetapi sebagian besar terbuat dari karbohidrat olahan.”
Bahkan, menurut Diabetes UK, kandungan dalam sereal batangan bisa mencapai 40% gula dan 70% karbohidrat berdasarkan beratnya.
Dengan komposisi seperti ini, tidak heran bila cemilan tersebut memiliki beban glikemik tinggi.
“Jadi, setidaknya ada dua masalah di sini. Pertama, kombinasi gula dan karbohidrat olahan berarti sereal batangan ini seringkali memiliki beban glikemik tinggi, yang berarti mereka menyebabkan lonjakan besar gula darah. Di mana beban glikemik ini dikaitkan dengan tekanan darah tinggi,” jelas Diabetes UK.
Penelitian Menguatkan Hubungan dengan Tekanan Darah
Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa diet dengan beban glikemik tinggi sangat berhubungan dengan meningkatnya tekanan darah.
Sebaliknya, diet rendah glikemik dapat membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Selain itu, sereal batangan biasanya rendah protein. Padahal, protein berperan penting dalam menjaga rasa kenyang lebih lama, meningkatkan metabolisme, serta mencegah penumpukan lemak berlebih.
“Jika Anda kelebihan berat badan atau mencoba menghindari kenaikan berat badan, sarapan berprotein tinggi akan membuat Anda merasa kenyang sepanjang hari dan Anda cenderung makan lebih sedikit,” ungkap Mark Gilbert.
Apakah Harus Menghindari Sereal Batangan Sama Sekali?
Meski berpotensi meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, bukan berarti sereal batangan sepenuhnya berbahaya. Kuncinya adalah pemilihan produk dan porsi konsumsi.
Mark Gilbert menyarankan untuk memilih sereal batangan dengan:
- Tinggi protein (minimal 20 gram)
- Rendah gula tambahan
- Mengandung oat sebagai sumber karbohidrat utama, karena lebih lambat diserap tubuh dibandingkan karbohidrat olahan lain.
“Oat diserap lebih lambat daripada kebanyakan karbohidrat lain yang mungkin Anda temukan di sereal batangan,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Diabetes
Meskipun dipasarkan sebagai cemilan sehat, sereal batangan tidak selalu baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Kandungan gula tinggi, karbohidrat olahan, dan rendah protein dapat meningkatkan risiko hipertensi serta diabetes.
Untuk tetap aman, konsumsilah dengan bijak, pilih produk dengan komposisi sehat, dan kombinasikan dengan pola makan seimbang serta gaya hidup aktif.
(anf)
Load more