Motif Sebenarnya Kematian Arya Daru Terungkap? Sosok Ini Sebut Kalau Kematian Diplomat Muda Itu Ternyata...
- Instagram Arya Daru
tvOnenews.com - Kasus kematian Arya Daru Pangayunan kini telah sampai di titik baru. Teka-teki baru menyelimuti kasus kematian misterius diplomat muda tersebut.
Pada Senin malam (7/8/2025), di CCTV kosnya, Arya Daru terlihat masih keluar dari kamarnya dan membuang sampah yang berada di dalam kantong plastik hitam.
Itulah momen terakhir Arya Daru terlihat di CCTV, sebelum akhirnya ditemukan sudah tak beryawa esok paginya.
- Istimewa
Sedari awal kasus ini mencuat, tak sedikit masyarakat Indonesia, khususnya netizen yang berspekulasi, bahwa meninggalnya Arya Daru disebabkan oleh orang lain, dimana itu artinya ia dibunuh.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, dikatakan bahwa kematian Arya Daru bukanlah karena pembunuhan, melainkan bunuh diri.
Hal itulah yang kemudian menjadikan kasus ini kian janggal. Apalagi, beberapa hari lalu kakak ipar Arya Daru, Meta Ayu Thereskova membeberkan fakta baru, bahwa adiknya, Meta Ayu Puspitantri tidak pernah meminta penjaga kost untuk mengubah arah CCTV.
"Jadi, adik saya itu hanya meminta penjaga kos untuk mendobrak dengan biaya yang ditanggung oleh adik saya sendiri," ujar Meta Ayu Thereskova dalam wawancara ekslusif bersama SINDOnews, dikutip dari YouTube SINDOnews pada Jumat (22/8/2025).
Sebelumnya, ada spekulasi di media sosial mengenai kejanggalan posisi CCTV yang diduga bergeser. Sebab, dari rekaman malam hari saat Arya Daru membuang sampah dengan pagi hari saat penjaga kost membuka pintu kamar sang diplomat, posisi rekaman CCTV terlihat berbeda.
- Istimewa
Ikut bicara soal motif kematian Arya Daru, Bambang Widjojanto, pendiri Kontras sekaligus pengacara senior pun turut memberikan pandangannya melalui konten di kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada 10 Juli 2025.
Ia menyebut kematian Arya bisa dikategorikan sebagai lock room mystery atau misteri ruang tertutup.
Dalam ilmu kriminologi, pola seperti ini biasanya menunjukkan adanya pesan tersembunyi dari pelaku.
Menurut Bambang, metode pembunuhan yang digunakan, yakni melilit wajah dan mulut korban dengan lakban adalah bentuk simbolik dari pembungkaman.
"Jadi si pelaku itu sedang mengirim pesan simbolik," ujar Bambang, dikutip Selasa (15/7/2025).
"Maka kemudian yang paling dibaca pertama kali itu adalah bagaimana kejahatan itu dilakukan. Tadi dijelaskan bahwa korban, Pak Daru itu kan mulut wajahnya dilakban.
"Nah, ini bagi kalangan kriminolog disebut sebagai simbol pembungkaman," jelas Bambang Widjojanto.
- YouTube/Bambang Widjojanto
Ia menambahkan, jika nantinya terbukti bahwa kematian Arya berhubungan dengan kasus besar seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), maka teori pembungkaman tersebut akan semakin menguat.
Bambang melanjutkan, bahwa hal itu juga menjadi pesan kepada orang lain, bahwa siapa pun yang berani untuk bicara dan membocorkan informasi akan berakhir seperti Arya Daru.
"Pesannya kepada orang lain melalui korban itu, yang bicara dan membocorkan informasi nih kayak gini, nih," jelasnya.
Bambang juga menyoroti kemungkinan adanya upaya untuk menyamarkan pembunuhan tersebut seolah-olah sebagai tindakan bunuh diri. Motif pembunuhan kedua ini disebut sebagai setting ruang terkunci.
Hal itu didasarkan pada kondisi kamar yang terkunci dari dalam serta minimnya jejak pelaku yang diduga menjadi pembunuh Arya.
- YouTube/Bambang Widjojanto
"Kita kayak lagi dikasih teka-teki. Kalau jejaknya enggak ada, kemungkinan besar dia bunuh diri. Lagi mau dibikin seperti itu," ujarnya.
"Keahlian profesional dari pelakunya tidak meninggalkan jejak. Dia (pelaku) ingin membuat fake scenario, seolah-olah ini pasti bunuh diri," sambungnya.
Meski demikian, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik dan autopsi. Saat ini, satu-satunya bukti yang ditemukan adalah sidik jari Arya sendiri pada lakban, tanpa tanda-tanda kekerasan atau barang hilang. (ism)
Load more