Perayaan Visual Mahasiswa DKV dalam Semangat Kolaboratif dan Konektif, Mandi Ide ke-6
- Istockphoto
tvOnenews.com - Di tengah arus deras transformasi digital yang terus berkembang, dunia desain dan seni dituntut untuk tidak hanya adaptif, tetapi juga visioner.
Para desainer masa kini harus mampu merespons perubahan zaman dengan karya yang tidak sekadar estetis, melainkan juga bermakna dan relevan secara sosial.
Inilah tantangan yang dihadapi generasi muda di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV), yang tidak bisa lagi hanya mengandalkan kemampuan teknis semata, melainkan juga harus mampu membangun konektivitas dan kolaborasi lintas disiplin.
Pameran seni dan desain tidak lagi hanya menjadi tempat pajangan karya, melainkan juga arena dialog kreatif yang merespons realitas kekinian.
Dalam konteks ini, Mandi Ide ke-6 yang digelar oleh Program Studi DKV Universitas Mercu Buana hadir sebagai panggung penting untuk menyuarakan semangat kolaboratif di tengah kompleksitas era digital.
Mengusung tema "Art And Design Exhibition: Collaborative, Creative, Collective & Connective", pameran ini bukan sekadar seremonial rutin, melainkan cerminan aktualisasi diri mahasiswa sebagai insan kreatif yang adaptif terhadap tuntutan zaman.
Berlangsung pada 12–16 Juli 2025 di Rumah 28, Kopi Manyar, Mandi Ide ke-6 menjadi bagian dari rangkaian Road to UMB 40th, menuju perayaan empat dekade Universitas Mercu Buana.
“Pameran ini membuktikan bahwa mahasiswa UMB, khususnya Prodi Desain Komunikasi Visual, memiliki bukan saja kreativitas tapi juga beragam perspektif dalam membuat karya seni visual,” ujar Dr. Nurul Hidayah, M. Si., Ak., selaku Ketua Panitia Ulang Tahun ke-40 UMB.
Lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai semester turut ambil bagian dalam pameran ini, menampilkan karya dari 19 mata kuliah, di bawah arahan 14 dosen pembimbing.
Ragam karya yang ditampilkan pun mencakup beragam medium dari ilustrasi digital, instalasi, hingga media interaktif yang menunjukkan kedalaman eksplorasi konseptual dan kekuatan visual mereka.
Dengan semangat 4K (Kolaboratif, Kreatif, Kolektif, dan Konektif), para mahasiswa menghidupkan ruang pamer menjadi tempat bertemunya ide, dialog, dan inovasi.
Pameran ini diharapkan bisa menjadi ruang terbuka yang inklusif, yang diusung Paradekave, komunitas kreatif mahasiswa DKV di acara ini.
“Tahun ini, kami mengusung semangat 4K. Kolaboratif, Kreatif, Kolektif, dan Konektif. Harapannya, pameran ini menjadi ruang yang terbuka dan inklusif, tempat kita belajar, berbagi, dan tumbuh bersama,” ujar Ageng Sri Rahayu.
Sebagai ajang yang terbuka untuk publik, Mandi Ide ke-6 bukan hanya menjadi medium apresiasi seni, tetapi juga mengukuhkan posisi mahasiswa sebagai kontributor aktif dalam ekosistem kreatif Indonesia.
Pameran ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda mampu menjawab tantangan era digital dengan ide-ide segar yang tidak hanya menghibur secara visual, tetapi juga menggugah secara intelektual dan emosional. (udn)
Load more