Sadar Gak Sih Indonesia Paru-Paru Dunia, Perangi Emisi Karbon Menuju Net Zero Emisi 2060
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global dan perubahan iklim menjadi perhatian utama dunia. Emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas manusia, terutama di sektor transportasi dan logistik, menjadi penyumbang besar terhadap peningkatan suhu bumi.
Untuk mengatasi masalah ini, konsep Net Zero Emission atau emisi nol bersih menjadi target global yang dikejar banyak negara.
Target ini berarti jumlah emisi karbon yang dilepas ke atmosfer harus seimbang dengan jumlah yang diserap, baik melalui teknologi atau ekosistem alami seperti hutan.
Indonesia, sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, memiliki peran strategis sebagai "paru-paru dunia". Potensi besar ini menjadi kekuatan sekaligus tanggung jawab dalam menjaga keseimbangan iklim global.
Menurut data Global Carbon Atlas (2024), sektor hutan Indonesia mampu menyerap sekitar 1,2 miliar ton CO₂ per tahun.
Namun, untuk menjaga peran vital ini, Indonesia harus mampu menekan laju deforestasi dan memodernisasi sektor logistik yang menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon.
Laporan terbaru Climate Action Tracker menyebutkan bahwa Indonesia masih perlu mempercepat upaya transisi energi dan efisiensi logistik demi mencapai Net Zero Emisi pada 2060.
Salah satu langkah konkret adalah kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan jejak karbon. Di sinilah pentingnya sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam mendukung inisiatif hijau.
Sebagai salah satu langkah nyata, sejumlah institusi keuangan dan pelaku logistik di Indonesia menggalang kerja sama untuk mempercepat pencapaian target emisi nol.
Salah satunya melalui kolaborasi dalam program pengiriman ramah lingkungan menggunakan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Bahan bakar ramah lingkungan ini diklaim mampu menurunkan emisi hingga 80 persen dibanding bahan bakar jet konvensional.
“Keberlanjutan merupakan prioritas utama bagi para mitra kami, termasuk institusi keuangan,” kata Ahmad Mohamad. dalam konferensi pers pada 15 Juli 2025.
- Istockphoto
“Inisiatif ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi terhadap penurunan emisi nasional, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Tjoe Henny.
Load more