3 Pesan Tersembunyi di Balik Kematian Misterius Arya Daru Pangayunan, Diplomat Kemlu yang Ditemukan Tewas Kepala Terbungkus Lakban
- Istimewa
Nah, apalagi kalau benar bahwa Arya sedang terlibat dalam melindungi warga negara Indonesia dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
“Maka ini menjadi semakin relevan untuk melihat pola ini,” tegas Bambang.
- Istimewa
2. Upaya skenario palsu
Tidak sampai di situ saja, Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang terkunci dari dalam memunculkan teka-teki lain. Bahwa pelaku seolah ingin meninggalkan kesan korban mati karena bunuh diri.
“Kalau jejaknya enggak ada, kemungkinan besar dia bunuh diri nih. Iya. Lagi mau dibikin seperti itu kan,” jelas Bambang.
Keahlian profesional dari pelakunya yang tidak meninggalkan jejak ingin membuat skenario palu. Seolah-olah korban pasti bunuh diri karena pintunya terkuncinya dari dalam.
“Jam 09.00 malam dia masih berkomunikasi dengan istrinya. Terus korban masih pesan makanan melalui online,” kata Bambang.
Setelah itu pukul 5.00 pagi saat ditelepon istrinya tidak terangkat, padahal mereka biasa berkomunikasi pagi tapi tidak terjawab sehingga kemudian kematian ini terbongkar.
- Istimewa
3. Pelaku ingin menunjukkan kekuatannya
“Di sisi yang lain si pelaku kejahatan itu sedang mengirim pesan menunjukkan kekuatan. Lu macam-macam gua punya keahlian nih,” ujarnya.
Menurut Bambang di dalam teori kriminologi pesan itu dikirim kepada orang yang satu tim dengan Arya dan kepada perusahaan atau institusi bahkan aparat penegak hukum.
Kini kasus kematian misterius Arya Daru Pangayunan sedang didalami oleh Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan pihaknya bakal bergerak cepat dan menargetkan penyelidikan kasus tersebut selesai dalam waktu seminggu.
"Mungkin seminggu lagi selesai, nanti ada kesimpulan. Insya Allah, mudah-mudahan seminggu lagi selesai ya," kata Irjen Karyoto dalam keterangannya, Jumat (11/7/2025).
Karyoto menjelaskan ada sejumlah bukti yang perlu dipelajari oleh tim forensik, baik itu kamera pengawas (CCTV) hingga hasil autopsi.
"Digital itu dari laptop dan lain-lain, nanti dari forensik barangkali membuka ponsel bisa di-trace, kemana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa," ujarnya.
Load more