Dituding Menikah dengan Sesama Jenis, Chiko Ungkap Kebenaran dari Foto Prewedding yang Viral, Katanya…
- Instagram @chiko_ingham
tvOnenews.com - Publik dihebohkan dengan pasangan sesama jenis yang viral di media sosial bernama Chiko dan Wiran.
Keduanya melakukan sesi foto dengan mengenakan busana adat Jawa, yang dibagikan pertama kali oleh akun X @creepyroom.
“Tidak perlu restu kalian, semesta pun tau betapa besar cinta ini,” tulis akun X @creepyroom pada unggahan foto tersebut.
Dalam foto tersebut, pasangan ini tampil serasi dengan mengenakan beskap dan blangkon berwarna hitam emas khas pengantin pria Jawa.
Namun tak sedikit netizen mempertanyakan legalitas dan dampak sosial dari hubungan tersebut. Mereka menduga foto tersebut merupakan foto prewedding dari pasangan Chiko dan Wiran.
Namun, Chiko mengaku foto tersebut merupakan foto keluarga yang diambil setahun lalu.
Selain itu, pria tersebut mengatakan bahwa dirinya dan pasangannya tidak terikat pernikahan.
- Instagram @chiko_ingham
“Klarifikasi. Ini foto kita ambil Tahun lalu saya bersama keluarga besar. Kita melakukan foto keluarga, gak ada pernikahan atau foto prewedding yang seperti orang-orang sebar diluaran sana,” ungkap Chiko pada unggahan di akun Instagram @chiko_ingham.
Sebelumnya, sebuah rumor beredar bahwa pasangan Chiko dan Wiran telah melakukan ikatan pernikahan yang dilakukan di Australia.
Akan tetapi, Chiko mengaku bahwa dirinya memang menjalin hubungan dengan Wiran, namun ia menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pernikahan seperti yang dirumorkan selama ini.
“Saya Chiko dan Wiran memang berpasangan dan saya beruntung punya keluarga yang mengerti tentang hubungan ini, tapi tidak ada pernikahan di Indonesia ataupun di Australia,” sambungnya.
Unggahan foto kebersamaan Chiko dan Wiran viral dan memicu reaksi keras dari netizen dengan menyoroti kehadiran anak dalam lingkungan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai budaya dan hukum Indonesia.
Selain itu, sejumlah pakar perkembangan anak diminta pendapat secara terpisah mengingatkan bahwa anak di usia dini membutuhkan keseimbangan peran ayah dan ibu dalam pembentukan identitas gender dan sosial. (kmr)
Load more