Geram Ormas GRIB Jaya Tak Dapat Keadilan, Hercules Minta Tegas Anak Buahnya Segera Mundur jika Takut Melawan...
- Tangkapan layar YouTube tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Hercules Rosario Marshal minta anggota ormas GRIB Jaya yang takut melawan ketidakadilan segera mundur.
Belakangan ini, Hercules merasa ormas GRIB Jaya terzalimi oleh berbagai pihak yang tidak suka dan mau menjatuhkan organisasinya.
"Ini ada orang tertentu mengingat untuk supaya GRIB Jaya ini menjadi redup. Dianggap menakutkan, padahal enggak karena logo itulah simbol dibilang jaya-jaya," ungkap Hercules dalam pidatonya di depan pimpinan DPD ormas GRIB Jaya se-Indonesia dikutip dari kanal YouTube GRIB TV, Selasa (10/6/2025).
Dalam pidatonya, Hercules berasumsi ada orang yang sengaja membayar buzzer dengan jumlah biaya fantastis bagaimana GRIB Jaya bisa jatuh.
Alih-alih tidak suka dengan GRIB Jaya, pihak tertentu mengemas atau mengatur agar semua orang takut terhadap ormas yang dipimpin olehnya.
- Tangkapan layar YouTube GRIB TV
"GRIB bukan untuk ditakutkan pengusaha, GRIB adalah berangkat dari masyarakat pada organisasi untuk mempunyai kekuatan kelompok untuk membantu masyarakat, membela masyarakat," jelasnya.
Pria kelahiran 27 Mei 1968 itu menegaskan hadirnya GRIB bukan untuk menakutkan, tetapi berpegang teguh selalu hadir bisa memberi manfaat bagi masyarakat.
Namun, sejak GRIB Jaya mencuri perhatian publik lantaran adanya tuduhan membuat onar, ormasnya dianggap mengganggu ketenangan masyarakat.
Hercules langsung membantah tuduhan tersebut. Selaku ketua umum akan pasang badan ketika GRIB Jaya dizalimi oleh pihak tertentu.
"Saya siap dipenjara, saya juga siap mati untuk membela anggota GRIB di mana dizalimi dengan direkayasa untuk dizalimi," katanya.
Hercules menjelaskan Indonesia sebagai negara yang pakai sistem hukum dan semua pihak berhak mendapatkan kedudukan yang sama.
GRIB Jaya harus mendapat keadilan karena hukum di Indonesia tidak sekadar berlaku ke atas, tetapi juga harus adil ke kalangan bawah.
"Bukan keadilan bagi ke atas untuk orang kaya, tapi untuk orang miskin ke bawah juga dapat keadilan. Inilah saya mengajak GRIB untuk kompak," terangnya.
Oleh karena itu, seluruh pimpinan dan anggota GRIB Jaya wajib bersatu untuk melawan pihak yang merasa kebal dan mengatur hukum.
Hercules mengutarakan alasan dirinya mengumpulkan seluruh pimpinan di wilayah masing-masing akibat GRIB Jaya telah terzalimi.
Dalam kesempatan rapat konsolidasi di Indramayu, Hercules mengimbau bagi anggotanya yang takut melawan kezaliman segera mundur.
"Kita dizalimi. Saya pesan kepada seluruh anggota GRIB, kita tidak boleh takut. Kalau yang takut jangan ikut, yang ikut jangan takut karena saya bukan penakut," tegasnya.
Kata Hercules, tidak ada sejarah GRIB jaya takut dan pengecut karena seluruh anggotanya dididik agar menjadi pemberani.
"Kita manusia hidup akan berakhir kalau bisa dengan kebaikan, berakhir dengan hati yang mulia," pungkasnya.
Nama ormas GRIB Jaya menjadi sorotan publik sejak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuat Satgas Anti-premanisme.
Tak berselang lama, polisi menangkap beberapa pelaku pembakaran mobil polisi di Depok diduga berasal dari anak buah Hercules.
Ketegangan semakin memuncak ketika Hercules berseteru dengan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn.) Sutiyoso.
Hercules sampai menyebut ucapan bau tanah kepada Sutiyoso, sehingga mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo geram.
Beruntungnya, kasus permasalahan dengan Purnawirawan TNI akhirnya meredam usai Hercules menampikkan sikap ksatrianya minta maaf kepada Sutiyoso.
Permintaan maaf Hercules sampai sowan ke kediaman Sutiyoso dapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para Purnawirawan TNI lainnya.
Ketika kasus dengan Purnawirawan TNI tuntas, Hercules kembali diuji karena adanya tuduhan ormas GRIB Jaya serobot lahan sengketa milik BMKG.
Walau begitu, kasus perebutan lahan sengketa 12 hektare antara ormas GRIB Jaya dan BMKG di Pondok Aren, Tangerang Selatan saat ini mulai meredam.
(hap)
Load more