Ternyata Indonesia juga Punya Sosok 'Robin Hood' dalam Diri Johny Indo? Sama-sama Perampok dan Hasilnya Dibagi ke Orang Miskin, tapi Dia...
- Tangkapan Layar YouTube Melintas
tvOnenews.com - Sebagian orang pasti ingat dengan Johny Indo? Ya, dia merupakan perampok kelas kakap di era 1970-an yang sering disebut Robin Hood-nya Indonesia.
Bagaimana tidak, sebagian hasil rampokannya itu justru dia bagikan untuk orang-orang miskin, sama kisahnya seperti di film Robin Hood.
Aksi dari Johny Indo ini awalnya tak terendus siapapun. Ini karena saat menjalankan aksi perampokannya, dia sama sekali tidak meninggalkan jejak.
Malahan, Johny Indo punya prinsip yang selalu ia pegang ketika sedang beraksi. Yaitu tidak boleh memukul hingga melukai sedikitpun korbannya.
Sampai akhirnya, jejak Johny Indo terbaca polisi. Pihak keamanan pun berhasil meringkusnya setelah anak buahnya terlebih dahulu ditangkap.
Ditahan di lapas Nusakambangan, Johny Indo berhasil kabur bersama puluhan napi lainnya meskipun dia kemudian menyerahkan diri ke polisi karena tak tahu tujuan.
Lantas, bagaimana kisah lengkap aksi mantan perampok kelas kakap Johny Indo? Berikut ini ulasannya.
Lahir di Garut, Jawa Barat pada 6 November 1948, Johny Indo mempunyai nama lengkap yaitu Johanes Hubertus Eijkenboom. Awalnya, ia justru berprofesi sebagai artis.
Tercatat, 14 film layar lebar dia bintangi. Tak ketinggalan, Johny Indo juga sempat menjadi model iklan untuk beberapa produk pada masanya.
Namun, tak banyak yang tahu kalau nama Johny Indo sebenarnya sering disebut di media. Bukan karena artis, tapi atas aksi perampokannya di Jakarta.
Saat itu, identitas Johny Indo sebagai perampok belum diketahui. Akan tetapi, dibobolnya toko emas daerah Roxy dan Kebon Kacang merupakan idenya.
Total ada 129 kg emas yang berhasil dia gasak. Bersama 12 anak buahnya yang tergabung dalam kelompok Pachinko (Pasukan China Kota), aksinya tergolong rapi.
Ketika itu, Johny Indo punya prinsip kalau dia dan kelompoknya sangat anti kekerasan. Dia tidak mau melukai para korbannya dan hanya mengincar asetnya saja.
Melansir dari YouTube Trans 7 Official, Johny Indo pernah tidak sengaja memukul korbannya. Karena hal itu, dia sampai memikirkannya berhari-hari.
“Saya menyesal kalau enteng tangan sama korban, saya pernah gak sengaja pukul orang, saya nyesel, berhari-hari saya pikirkan berapa puluh orang,“ katanya dikutip dari YouTube Trans 7 Official.
- YouTube & Antara
Ratusan kilo emas berhasil dia gasak. Bukan untuk dinikmati sendiri, Johny Indo juga membagikan sebagian rampokannya untuk orang-orang miskin.
Maka dari itu, julukan Robin Hood disematkan ke dalam diri Johny Indo. Dia tak menampik kalau sebetulnya aksinya memang terinspirasi dari film tersebut.
“Saya gak suka lihat banyak orang miskin di jalanan, saya mau jadi semacam Robin Hood lah gitu,“ ungkapnya.
Pelarian Johny Indo akhirnya usai pada 1979. Ia diringkus oleh kepolisian setelah anak buahnya terlebih dahulu berhasil diamankan pihak berwajib.
Hukuman 14 tahun penjara diterima oleh Johny Indo. Tak tanggung-tanggung, Robin Hood-nya Indonesia tersebut ditahan di Lapas Nusakambangan.
Johny Indo awalnya mengatakan jika dia sama sekali tidak takut ketika dimasukkan ke Nusakambangan. Ia merasa kondisi di sana lebih baik ketimbang di rumahnya.
“Rumah saya yang baru (penjara Nusakambangan) enak juga nih, dari semen, keren, gak seperti rumah saya, kecil, gubuk,“ ujar Johny Indo.
“Ketakutan sih nggak, namanya waktu itu saya lagi bandel-bandelnya, jadi gak ada rasa takut,“ paparnya.
Tapi tak disangka, tiga tahun ditahan di Nusakambangan, Johny Indo berhasil melarikan diri bersama puluhan rekan senasibnya itu.
Celah-celah kelemahan di Lapas Nusakambangan mampu ia manfaatkan. Karena sering diminta bersih-bersih kantor, Johny Indo jadi tahu di mana letak peluru senjata polisi disimpan.
Makanya saat melarikan diri, Johny Indo sama sekali tidak takut ditembak oleh penjaga lapas karena tahu senjata yang di bawa polisi tidak ada selongsong pelurunya.
Aksi pelariannya cukup unik. Ia meminta kawan-kawannya membuang baju, ikat pinggang, hingga identitas lainnya untuk mengelabuhi polisi.
Kendati demikian, salah satu temannya itu justru membuangnya ke tempat yang salah sehingga polisi kembali menangkap mereka beberapa hari kemudian.
Kini, cerita Robin Hood-nya Indonesia telah berakhir. Johny Indo menghembuskan napas terakhirnya pada 26 Januari 2020 silam di usianya yang ke-71 tahun.
Ia telah melalui semuanya dengan pertaubatan. Sebelum wafat, Johny Indo telah menjadi mualaf dan mengganti namanya dengan Umar Billah.
Di masa tuanya, Johny Indo mendirikan yayasan bernama John Indo Foundation. Dia juga pernah berjualan batu akik di Pasar Poncol, Jakarta Pusat.
(han)
Load more