"Terus jambak-jambak rambut saya ini anaknya yang laki-laki, maksa ngajak main. Sampai pada akhirnya sampai naik darah banget kan, akhirnya saya pukuli," lanjutnya.
Merasa takut karena ada bekas merah di paha sang anak, Dewi mengobatinya hingga kemerahan di tubuh anak tersebut memudar.
Si ibu dari anak-anak tersebut sempat menanyakan kenapa si kakak (anak pertama) merasa kesakitan di pahanya. Namun, sang anak tidak berani mengadu ke mamanya karena diancam oleh Dewi.
Dewi mengantakan tidak akan memberi makan anak tersebut jika ia mengaku ke orang tuanya.
Setelah melakukan pemukulan pertamanya itu, Dewi kembali melakukan hal yang sama saat ia kesal.
"Kebesokannya lagi, begitu lagi kak. Jadi akhirnya saya setiap kali lagi spaneng, pusing mikirin nenek-nenek nyerocos mulu," katanya.
Suatu ketika, orang tua si anak sedang ada arisan keluarga di luar rumah. Anak yang besar tidak mau ikut, jadi tetap di rumah bersama Dewi.
Dewi sempat memarahi anak tersebut karena tidak mau ikut dan bersikap kasar kepada sang anak selama di rumah.
Si anak meminta makan dan diambilkan oleh Dewi. Si anak juga meminta minum, kembali diambilkan oleh Dewi meski dengan kondisi kesal, karena ia sedang main HP dan ingin bersantai.
Load more