tvOnenews.com - Seorang baby sitter mengaku pernah melakukan hal sadis kepada anak majikan yang diasuhnya.
Pengakuan itu datang dari seorang wanita yang disapa Dewi (nama samaran) saat hadir menjadi narasumber di YouTube milik Rey Utami.
Dewi menceritakan pengalaman kelamnya saat menjadi baby sitter di sebuah keluarga.
Seorang baby sitter ngaku pernah menyiksa anak majikan. Sumber: YouTube Reyben Entertainment
Menurut pengakuannya, ia bekerja sebagai baby sitter yang mengurus dua anak, laki-laki berusia 6 tahun dan yang lebih kecil perempuan usia 3 tahun.
Di rumah majikannya itu, Dewi bersama dengan ibu mertua bosnya dan dua orang asisten rumah tangga (ART).
Awal mula kekesalan Dewi timbul ketika ibu mertua majikannya itu mulai bersikap menyebalkan dan memintanya bekerja di luar perjanjian awalnya, yaitu mengasuh anak saja.
Dewi diminta untuk membantu pekerjaan lain, termasuk bersih-bersih rumah dan urusan dapur.
"Awalnya kerja jadi baby sitter pas pagi, mandiin anak, dan lain-lain. Di situ maknya rese. Jadi nggak sesuai dengan perjanjian yang dibilang ngasuh anak doang," ungkap Dewi, dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Reyben Entertainment (21/04/2024).
"Disuruh nyapu rumah, ngepel, terus nyuciin bekas makan dia, disuruh bantuin masak, jadi istilahnya kayak ART semua dikerjain," lanjutnya.
Dewi juga sempat protes dengan ibu mertua majikannya itu, namun nenek dari anak-anak yang dijaga Dewi itu bersikeras bahwa pembantu di rumahnya harus bisa melakukan semua pekerjaan.
Bahkan si ibu mertua majikannya itu mengancam akan mengadu kepada menantunya jika Dewi tidak mau melakukan pekerjaan tersebut agar dipecat. Dewi yang takut kehilangan pekerjaannya hanya bisa diam dan memendam kemarahannya.
Dewi mengaku sering dimarahin oleh neneknya anak-anak, misal karena anak pertama terjatuh karena terpeleset saat berlarian dan ketika mengajak anak-anak main di taman saat panas.
Perempuan muda itu juga mengaku kesal ketika majikan meminta anak-anak tidur dengannya di kamar baby sitter yang sempit.
Pertama kali Dewi berani memukul sang anak yaitu ketika ia sangat kesal dengan sang nenek yang protes meja berdebu, padahal menurutnya meja masih bersih karena baru dilap oleh ART lain.
"Kesel banget, emang ini nenek-nenek rese banget. Sampai pada akhirnya saya melampiaskan kekesalan saya ke anak yang saya jaga," kata Dewi.
Saat ibu mertua majikannya itu pergi ke pasar bersama ART lain, Dewi mulai berani memukul sang anak karena sikap sang anak yang rewel dan melawan.
"Saya ngasih makan anak-anak ini tadi. Emang anak yang gede bandel juga, cuma kita sabarin, kuatin, nggak boleh diapa-apain, namanya kerja kan. Tapi waktu itu anaknya nglawan," ujar Dewi.
"Terus jambak-jambak rambut saya ini anaknya yang laki-laki, maksa ngajak main. Sampai pada akhirnya sampai naik darah banget kan, akhirnya saya pukuli," lanjutnya.
Merasa takut karena ada bekas merah di paha sang anak, Dewi mengobatinya hingga kemerahan di tubuh anak tersebut memudar.
Si ibu dari anak-anak tersebut sempat menanyakan kenapa si kakak (anak pertama) merasa kesakitan di pahanya. Namun, sang anak tidak berani mengadu ke mamanya karena diancam oleh Dewi.
Dewi mengantakan tidak akan memberi makan anak tersebut jika ia mengaku ke orang tuanya.
Setelah melakukan pemukulan pertamanya itu, Dewi kembali melakukan hal yang sama saat ia kesal.
"Kebesokannya lagi, begitu lagi kak. Jadi akhirnya saya setiap kali lagi spaneng, pusing mikirin nenek-nenek nyerocos mulu," katanya.
Suatu ketika, orang tua si anak sedang ada arisan keluarga di luar rumah. Anak yang besar tidak mau ikut, jadi tetap di rumah bersama Dewi.
Dewi sempat memarahi anak tersebut karena tidak mau ikut dan bersikap kasar kepada sang anak selama di rumah.
Si anak meminta makan dan diambilkan oleh Dewi. Si anak juga meminta minum, kembali diambilkan oleh Dewi meski dengan kondisi kesal, karena ia sedang main HP dan ingin bersantai.
Puncaknya, si anak memaksa mengajak main Dewi, tapi saat itu Dewi sedang asyik bermain dengan ponselnya. Sang anak tiba-tiba mengambil HP Dewi dan melemparkannya ke kolam ikan.
Dengan emosi yang memuncak, Dewi menyiksa anak kecil 6 tahun itu dengan memasukkan kepalanya ke bak kamar mandi.
"Bener-bener nih anak, saya seret anak ini, saya masukin anaknya ke kamar mandi, kepalanya saya delep-delepin ke bak kamar mandi. Abisnya saya kesel, emosi banget, lagi enak-enak main HP, HP saya direbut. Kan dia mau makan sudah saya kasih makan, dia mau minum sudah saya kasih minum. Cuma karena pengen ngajakin main. Namanya kita ABG baru kasmaran," kata Dewi.
Parahnya, si anak sampai hampir tidak sadarkan diri. Namun, kemudian sadar ketika Dewi memanggil-manggilnya.
Dewi kembali mengancam anak itu dengan mengatakan akan menyiksanya lebih parah jika mengadukannya kepada majikannya itu.
Si anak tidak mengadukan kelakukan Dewi ke ibunya, namun sikapnya berubah menjadi takut untuk dekat dengan Dewi. Hal itu membuat ibu si anak mulai curiga.
Dewi mengaku sempat sadar dan menyesal, dan mengakui saat itu sedang emosi banget. Namun, bukannya berhenti, Dewi masih melakukan penyiksaan lain kepada sang anak ketika majikannya tidak ada di rumah.
Suatu hari, majikan Dewi kembali pamit untuk keluar rumah dan menitipkan anak pertamanya itu kepada Dewi.
Ternyata, saat itu sang majikan hanya ngetes apa yang dilakukan baby sitter anak-anaknya itu ketika ia sedang tidak ada di rumah.
Dan benar saja, Dewi kepergok sedang menyiksa si anak, namun tidak separah perlakuan yang dilakukannya sebelumnya.
"Nggak tahunya dia cuma mau ngetes doang kak. Dia pengen tahu apa sih yang sebenernya terjadi. Kok ini anak mencurigakan banget jadi takut sama saya," ujar Dewi.
"Untungnya sih kak, saya waktu itu nyiksa anak itu nggak kelewatan banget, cuma dipukul doang. Terus kegap sama mamanya," lanjutnya.
Setelah kejadian tersebut, Dewi dipecat oleh majikannya. Ia juga sempat mengeluarkan keluhannya tentang si ibu mertua.
Sang majikan pun masih berbaik hati tidak melaporkan kasus tersebut ke pihak berwenang dan masih mengantar Dewi ke terminal untuk pulang ke kampung halamannya. (gwn)
Load more