Prof. Drs. Lafran Pane adalah sosok pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Lafran Pane membawa HMI sebagai pendukung ideologi Pancasila yang menolak gagasan pembentukan Negara Islam yang digagas Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Prof. Drs. Lafran Panea adalah seorang Dosen Akademi Tabligh Muhammadiyah Yogyakarta dan juga pejuang kemerdekaan dalam Barisan Pemuda Gerindo dan Indonesia Muda.
Lafran Pane dinobatkan sebagai pahlawan nasional melalui SK 115 / TK / Tahun 2017, tanggal 6 November 2017.
20. Abdurahman Baswedan
Abdurahman Baswedan adalah tokoh peranakan Arab ini tercatat sudah menjadi Muballigh Muhammadiyah sejak Mas Mansur menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya.
Abdurahman Baswedan tercatat menjadi pengasuh Kolom di harian Mercusuar, Surat kabar Umum Milik Muhammadiyah.
Anggota BPUPKI pada tahun 1943 kemudian memimpin Partai Arab Indonesia PAI, serta anggota dalam misi diplomasi RI ke negara Arab dan Mesir.
Setelah Proklamasi 1945, Abdurrahman bergabung ke dalam Partai Masyumi, menjadi Menteri Muda Penerangan Kabinet Sjahrir kedua.
Abdurahman Baswedan juga mewakili Masyumi dalam parlemen (KNIP dan DPR) serta Badan Konstituante hasil Pemilu 1955.
Abdurahman Baswedan yang merupakan kakek dari Gubernur DKI, Anies Baswedan ini dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan SK nomor 123/TK/Tahun 2018 bertanggal 6 November 2018.
21. Kasman Singodimejo
Kasman Singodimejo adalah Ketua KNIP Komite Nasional Indonesia Pusat yang merupakan cikal bakal DPR RI.
Kasman Singodimejo merupakan pelopor pembentukan Tentara Keamanan Rakyat, cikal bakal TNI juga Pemimpin Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kasman Singodimejo, mantan Ketua Muhammadiyah Cabang Jakarta dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK nomor 123/TK/Tahun 2018, tanggal 6 November 2018.
22. Abdul Kahar Mudzakkir
Abdul Kahar Mudzakkir adalah rektor pertama Universitas Islam Indonesia ini merupakan salah satu dari sembilan orang anggota panitia kecil yang menentukan dasar negara Indonesia.
Abdul Kahar Mudzakkir aktif untuk menggalang dukungan dunia luar untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Salah satu keberhasilan adalah pengakuan dari Mesir pada 18 November 1946.
Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1942 – 1962 ini dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK 120/TK/2019, tanggal 7 November 2019.
(udn)
Load more