tvOnenews.com - Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keragaman budaya, makanan, arsitektur rumah, dan bahkan alam yang begitu indah.
Namun apa jadinya jika ada negara lain yang mirip dengan Indonesia, serupa tapi tak sama baik dari segi model rumah, makanan, hingga budayanya.
Bahkan serupa tapi tak sama dari segi DNA, hingga kegiatan warga negaranya sehari-hari.
Dilansir Rabu (28/06/23) dari tayangan YouTube channel Polemik dengan judul "BISA TERTIPU KALO GAK TELITI! Ternyata Negara ini Mirip Dengan Indonesia, Bahkan Ada Kecocokan DNA," yang diunggah pada 27 Juni 2023.
Simak 7 Negara yang serupa tapi tak sama dengan Indonesia dari segi makanan, model rumah, hingga kegiatan sehari-hari berikut ini:
1. Madagaskar
Madagaskar secara geografis mungkin terlampau jauh dari Indonesia. Namun faktanya ditemukan kecocokan DNA orang Indonesia dan Madagaskar.
Bisa jadi dipastikan bahwa nenek moyang orang Madagaskar adalah orang Indonesia. Bahkan dari segi fisik, orang Madagaskar tidak memiliki kemiripan dengan orang Afrika, namun lebih mirip dengan perawakan orang Indonesia.
Kemiripan ini pun sudah dibuktikan dengan riset oleh Massie University, yang menemukan fakta unik bahwa DNA orang Madagaskar mirip dengan orang Indonesia.
Kisah ini berawal dari perjalanan yang dilakukan orang Indonesia ke Madagaskar pada zaman dahulu. Kurang lebih sebanyak 30 orang perempuan Indonesia mendarat di pulau mereka dan membuat koloni baru.
Koloni ini kemudian berkembang dan menyebut dirinya Malagasi. Tidak diketahui pasti dari suku mana mereka berasal, namun saat Anda berkunjung kesana, mungkin akan tercengang dengan kehidupan familiar ala orang Indonesia.
Misalnya dengan makanan khas, tempat tinggal, hingga makanan dan bahasa yang mereka pakai sehari-hari. Bahkan rumah mereka pun berbentuk persegi, tidak bulat seperti orang Afrika pada umumnya. Bagian atap rumah memiliki bentuk seperti joglo pada rumah adat Jawa.
Sebelum agama katholik masuk, orang Madagaskar bahkan membangun rumah dan tempat ibadah menghadap ke Indonesia. Karena hal ini dianggap sebagai penghargaan mereka terhadap negara nenek moyangnya.
2. Monaco
Negara Monaco memiliki kemiripan bendera dengan Indonesia. Bendera Monaco benar-benar mirip dengan Indonesia, sekilas tidak ada perbedaan antara bendera kedua negara ini.
Meski tidak ada yang mau mengalah soal warna bendera, baik Indonesia dan Monaco akhirnya sama-sama setuju jika warna bendera keduanya, sama.
Lagipula jika dilihat dari sisi sejarah, bendera Indonesia dan Monaco cukup jauh berbeda, bendera Monaco jauh lebih dulu dipastikan.
Monaco resmi mengesahkan benderanya pada 4 April 1881 oleh Pangeran Charles III. Sedangkan Indonesia baru menggunakan bendera merah putih pada momen kemerdekaan, 17 Agustus 1945.
Sebenarnya jauh sebelum itu, Indonesia sudah menggunakan warna merah putih sejak tahun 1297. Kala itu warna merah putih digunakan oleh kerajaan Majapahit dengan lima lapis warna merah, dan empat lapis warna putih.
Saat itu bendera tersebut diberi nama Sangsaka Getih Getah Samudra. Bendera ini dikibarkan sebagai kemenangan Raden Wijaya saat memenangkan pertempuran dari dinasti Tiongkok.
Dari segi ukuran, bendera Monaco dan Indonesia juga berbeda. Bendera Indonesia memiliki rasio panjang dan lebar 2:3, sedangkan Monaco memiliki rasio 4:5.
3. Pulau Natal
Nama pulau satu ini diambil saat perayaan Natal. Namun siapa sangka penduduk Pulau Natal atau Christmas Island ini mayoritas memeluk agama Islam.
Agama Islam ini mayoritas dibawa oleh penduduk Pulau Natal di masa lalu, yang mayoritas bermigrasi dan menetap disana.
Orang-orang disana memiliki kemiripan fisik dengan orang Indonesia karena mayoritas dihuni oleh orang-orang Indonesia dari suku Jawa. Hal ini dikarenakan jarak wilayah Pulau Natal dan Pulau Jawa yang dekat, sekitar 500km.
Meski memiliki jarak yang dekat dengan Indonesia, Pulau Natal ternyata berada dibawah kekuasaan Australia.
Meski sempat menjadi pulau yang terisolir dari dunia luar, Pulau Natal kini memiliki bandara internasional yang hanya berjarak 1.5 jam penerbangan dari bandara Soekarno Hatta.
Pada musim tertentu, Pulau Natal menjadi tempat migrasi kepiting merah terbesar di dunia.
4. Kaledonia Baru
Penduduk Kaledonia baru mayoritas dihuni oleh orang-orang suku Jawa yang menetap disana. Negara yang baru mencapai referendumnya pada 2021 ini memiliki luas wilayah 18.275km persegi.
Karena sebagian besar penduduk adalah mayoritas orang suku Jawa, maka Kaledonia Baru memliki kemiripan dengan Indonesia.
Tidak heran jika disana banyak ditemui orang-orang Jawa yang sehari-hari menggunakan bahasa Jawa dan Perancis.
Awal kedatangan orang suku Jawa yaitu karena menjadi kuli kontrak, demi kehidupan yang lebih baik di Kaledonia.
Para kuli Jawa ini datang kesana tahun 1896 sebanyak 170 pekerja menetap dan menjadi penduduk asli. Bahkan salah seorang keturunan Jawa, yakni Yannick Slamet, pernah menjabat sebagai gubernur prov utara, Kaledonia Baru
5. Pulau Cocos atau Cocos Killing Island
Pulau Cocos dibagi menjadi dua, yakni west island dan home island. Home island sendiri dihuni oleh orang-orang dari suku Melayu, Kalimantan, dan Jawa. Sedangkan west island dihuni oleh orang-orang barat dan berbahasa Inggris.
Kedatangan orang-orang Jawa ini pada tahun 1827 yang dibawa oleh Raja kepulauan Cocos, yakni John Clunies Ross sebagai pekerja dan pemanen biji kakao disana.
Hingga pada akhirnya, mereka memilih menetap dan menjadi penduduk dengan mayoritas agama Islam.
6. Suriname
Sekitar 680 ribu penduduk keturunan Jawa hingga saat ini masih menghuni Suriname. Kedatangan orang-orang Jawa ini dimulai tahun 1890-1939, sekitar 33 ribu orang Jawa bermigrasi ke Suriname.
7. Thailand
Thailand ternyata memiliki satu wilayah yang dihuni orang-orang suku Jawa bernama Koh Panye. Perkampungan muslim ini merupakan kampung terapung yang didirikan oleh tiga orang nelayan.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more