"Contohnya ayat al-quran pak, dibaca cuma satu ayat. Celaka orang yang salat. Dia tidak baca utuh. Padahal halaman 288 pak, gangguan psikologis dan yang berhubungan dengan perkembangan orientasi seksual adalah F66 X1 homoseksualitas. f66 X2 biseksualitas. Tertulis jelas, silahkan dibuka," terang dr. Fidiansyah.
Hal itu merupakan aspek yang pertama menurut buku ODGJ yang dibawa dr. Fidiansyah. Kemudian hal yang dikaitkan dengan transeksualitas juga sama, itu terdiagnosis dalam buku.
dr. Fidiansyah kemudian menjelaskan bahwa dalam komunitas yang ia gabungkan antara spiritualitas dengan religi itu tidak bisa dipisahkan. Diagnosis menjadi satu kesatuan.
"Ketika ada pemahaman spiritualitas dan religi yang dipakai oleh sebuah komunitas, sebagai acuan yang juga dipakai, maka itu jadi penentu sebuah ketentuan diagnosis," pungkas dr. Fidiansyah.
"Jadi itulah maknya, kami dari seksi ini tetap melabelkan atau membuat sebuah diagnosis tidak berarti diskriminasi," tambah dr. Fidiansyah.
dr. Fidiansyah menambahkan, bahwa ia dan tim justru ingin membantu ketika terjadi sesuatu hal yang dialami. Bahwa terapi yang dilakukan dalam bentuk konseling, adalah banyak." tutur dr. Fidiansyah.
Jika seseorang dikoknseling oleh maling, maka ia akan jadi maling. Jika orang dikonseling oleh koruptor, maka ia akan jadi koruptor.
Load more