Menurut Denny Darko, Jokowi selalu diposisikan sebagai hegemoni bagi orang-orang Jawa atau sebagian besar pulau Jawa. Maka dari itu, Prabowo Subianto justru perkuat di daerah lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi pada pemilu sebelumnya.
“Kita akan menyadari jika Jokowi itu selalu diposisikan sebagai hegemoni kekuasaan orang-orang Jawa atau pulau Jawa dan maka kepulauan di sekitarnya, ini selalu diasosiasikan dengan yang bukan mereka,” ungkap Denny Darko.
“Maka kita akan tahu dan mengerti, mengapa dulu Prabowo memiliki pemilih yang besar di sebagian besar Sumatera mungkin di Kalimantan dan Sulawesi juga dan mengapa Jokowi itu di daerah Jawa bukan Jawa Barat tentu saja dan kalau kita lihat Jawa Barat,” sambungnya.
Dengan kondisi tersebut, maka nantinya ketika Ganjar Pranowo bertemu dengan Prabowo Subianto. Kemungkinan akan terjadi satu atau dua putaran pemilu. Namun, apabila keduanya bersatu menjadi sebuah pasangan, maka akan memiliki suara mayoritas.
“Maka nanti apa yang akan terjadi adalah pemilunya akan terjadi satu putaran atau dua putaran itu tergantung. Jika ternyata nanti Ganjar pranowo dan Prabowo ini terpisah dalam dua pencoblosan, maka kita katakan bahwa Pemilu ini bisa dipastikan akan terjadi dua kali putar mungkin tidak sesuai seperti apa yang diinginkan,” telaah Denny Darko.
“tapi jika ternyata Ganjar Pranowo dan Prabowo ini bersatu di dalam kapal yang sama maka bisa dipastikan ini akan terjadi dalam satu kali putaran dan mereka akan jadi pemenangnya, Anies bisa dipastikan akan kehilangan suara,” lanjutnya. (kmr)
Load more