Semarang, Jawa Tengah - Hari raya Iduladha selalu ditandai dengan pembagian daging kambing maupun sapi. Warga yang mendapat jatah daging hewan kurban itu akan mengolahnya menjadi masakan yang lezat. Menunya pun bisa bermacam-macam seperti gulai alias gule, sate, tongseng, tengkleng, maupun rendang.
Bustaman adalah nama sebuah kampung di Kota Semarang. Sebagian besar warganya adalah tukang masak ulung, terutama dalam mengolah daging kambing menjadi gulai. Keahlian mereka merupakan warisan turun temurun sejak tahun 1950-an.
Gule Gustaman berbeda dengan gule biasanya karena tidak memakai santan dalam resepnya. Mereka menggantinya dengan kelapa parut yang disangrai hingga menyusut dan berminyak dan disebut srundeng nyemek. Bahan inilah nantinya akan dicampurkan ke dalam kuah gule.
"Beda mas hasilnya. Selain lebih rendah kolesterol dibanding santan, rasa kuahnya juga menjadi lebih gurih dan harum. Rasa gurihnya awet nempel di lidah," kata Makruf, salah satu pedagang Gule Bustaman, Minggu (10/7/2022).
Makruf mengungkapkan, kalau bumbu intinya hampir sama dengan bumbu gulai pada umumnya. Yaitu aneka rempah seperti jinten, kapulaga, laos, kayu manis, dan lainnya, Selain itu, yang tidak boleh lupa adalah daun korokeling yang memberi aroma khas gule.
"Terus ya itu tadi, ditambah srundeng nyemek pengganti santan. Nanti dimasukkan saat bumbu dan dagingnya sudah disangrai dan diberi air sampai matang," jelasnya.
Load more